Taktik dan pengambilan keputusannya dalam pertandingan seolah sudah usang dan dapat dibaca musuh.
Belum lagi isu lambatnya regenerasi dan favoritisme terhadap sejumlah pemain yang sedang mengalami periode buruk di klub secara fisik dan mental.
Wanti-wanti ini sudah diungkapkan legenda timnas Jerman, Michael Ballack, sebelum duel kontra Belanda.
Baca juga: UEFA Nations League - Timnas Jerman Resmi Jadi yang Terburuk sejak 1985
"Seperti banyak orang lainnya, saya kaget Joachim Loew dipertahankan. Dia bekerja untuk waktu lama buat tim dan terkadang beberapa hal tidak berjalan baik lagi ketika Anda terlalu lama bersama sebuah tim," kata Ballack.
"Piala Dunia 2018 sungguh kekecewaan yang sangat besar dan pasti ada alasan untuk itu. Anda benar-benar harus menganalisisnya dan tidak melakukannya setelah memutuskan mempertahankan pelatih," katanya, dikutip BolaSport.com dari Deutsche Welle.
Komentar eks gelandang tangguh itu ditujukan pula kepada Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), yang malah meneruskan mandat Loew alih-alih memecatnya pasca-Piala Dunia 2018.
Kolumnis Deutsche Welle, Michael Da Silva, menyetujui opini Ballack bahwa Joachim Loew sebaiknya mengakhiri masa bakti sampai di sini karena perpisahan sang arsitek semestinya sudah harus dilakukan sejak lama.
"Selama 12 tahun masa kepelatihan di Jerman, Loew melakukan pekerjaan hebat dengan merenegerasi tim dari tahun ke tahun," tulisnya.
"Keahlian dia melakukan evolusi skuat mencapai puncak dalam malam di Rio de Janeiro (final Piala Dunia 2014). Itulah waktu ketika Loew seharusnya pergi," lanjutnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | dw.com |
Komentar