Prancis susah payah mengamankan skor imbang 2-2 kontra Islandia, tim yang dua tahun silam mereka babat 5-2 pada ajang Euro 2016.
Baca Juga:
"Kami berpotensi melalui laga semacam ini dalam empat tahun ke depan, sampai kami mencoba mempertahankan titel di Qatar (Piala Dunia 2022)," kata kapten Prancis, Hugo Lloris kepada L'Equipe.
"Kami adalah juara dunia dan status ini menjadi pelecut tim-tim lawan untuk unjuk kualitas," sambungnya.
Les Bleus bermain buruk. Hasil imbang 2-2 boleh jadi tak akan muncul andai Prancis tak memiliki Lloris dan Kylian Mbappe.
Mbappe yang mentas sebagai pengganti, terlibat langsung dalam dua gol balasan Les Bleus, satu dari hasil bunuh diri Holmar Orn Eyjolfsson, satu lagi dari penalti yang dieksekusinya sendiri.
Mbappe tahun ini ikut ambil bagian dalam terciptanya 11 gol Prancis. Perinciannya adalah 9 gol plus dua assist. Tak ada pilar Les Bleus lain yang bisa melampaui catatan itu.
Keberadaan Lloris tak kalah krusial. Saat melawan Islandia, kiper Tottenham Hotspur itu melakukan tujuh penyelamatan.
Selalu terasa salah jika pemain terbaik sebuah tim adalah sang penjaga gawang. Prancis patut berefleksi, karena fenomena itu sudah terjadi dua kali.
Ketika Conor McGregor Menyulap Tracksuit Menjadi Outfit Super Stylish https://t.co/QK5G811lZE
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 16, 2018
Ketika berduel melawan Jerman pada laga pembukaan UEFA Nations League, Les Bleus juga tertolong oleh aksi "hollywood" Alphonse Areola yang enam kali mencegah lesatan artileri Jerman menembus gawangnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar