Sebelum pada Piala AFF 2018 ini, skuat The Lions berkekuatan tanpa pemain naturalisasi alias full lokal pada 2014 di bawah asuhan Bernd Stange.
Hasilnya, skuat The Lions gagal lolos dari fase grup alias gagal total hanya sekali menang dan dua kali tumbang saat penyisihan.
(Baca juga: Gandeng Borussia Dortmund, Klub Elite Liga Thailand Ini Dinilai Memiliki Langkah Maju)
Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) lalu mengatakan pada September tahun itu, mereka berencana untuk membangkitkan program Skema Bakat Asing (FTS).
Hal itu dilakukan dengan menaturalisasi pemain kelahiran asing yang mandek sejak Qiu Li pada 2010.
(Baca juga: Fernando Torres Kena Kartu Kuning Kedua di Liga Jepang saat Tim yang Dibelanya Menang)
Menuju Piala AFF 2018 dengan kenyataan yang ada, tanpa pemain naturalisasi, pemain sayap skuat The Lions, Gabriel Quak bersuara.
”Ini adalah tahun yang penting bagi kami untuk melangkah dan menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh timnas yang terdiri dari semua orang lokal,” kata Gabriel.
”Apa yang kami miliki berupa kekurangan dari sisi pemain asing naturalisasi, kami menebus dalam disiplin taktis dalam bermain,” ucapnya yang dikutip BolaSport.com dari The New Paper.
Timnas Singapura sukses memenangi Piala AFF tanpa ‘bantuan’ pemain asing pada 1998 kala turnamen masih bernama Piala Tiger.
(Baca juga: Klub Malaysia yang Baru Saja Tak Perpanjang Kontrak Andik Vermansah Diterpa Isu yang Cukup Miris dari Pemain Lokal)
Kala itu, skuat The Lions dilatih orang Inggris, Barry Whitbread dan mereka menang 2-1 atas tuan rumah Vietnam di Stadion Hanoi pada 5 September 1998.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | tnp.sg |
Komentar