Kegoyahan di lini belakang dapat dimanfaatkan untuk melakukan tembakan langsung ke arah gawang atau mengirim umpan terobosan yang berpotensi bahayakan gawang lawan.
Hal tersebut terbukti dalam gol Febri Hariyadi yang berawal dari dribbling menusuk ke tengah.
4. Finishing
Kualitas penyelesaian Indonesia masih lemah saat berhadapan dengan Kamboja.
Dari 15 peluang sepanjang pertandingan, Indonesia hanya mampu mencetak 2 gol.
Dalam beberapa kesempatan, pemain-pemain Indonesia membuang banyak peluang dengan penyelesaian yang kurang memuaskan.
Termasuk salah satu peluang emas yang dibuang Febri Hariyadi yang berdiri bebas di dalam kotak penalti.
Menghadapi tim tuan rumah Malaysia, Indonesia tidak boleh membuang peluang karena diyakini akan lebih sulit untuk menembus lini pertahanan mereka.
5. Kontrol Emosi
Ini menjadi hal yang harus benar-benar diwaspadai oleh timnas Indonesia dalam menghadapi laga semifinal.
Indonesia dengan mudah terpancing emosi ketika berhadapan dengan Timor Leste dan Kamboja.
Saat melawan Timor Leste, Evan Dimas bahkan harus menerima kartu kuning yang mengharuskan dirinya absen saat melawan Vietnam.
Yang lebih parah, Indonesia bahkan tersulut oleh provokasi Kamboja di akhir pertandingan.
Indonesia diharapkan bisa menjaga emosi dan tidak terpancing provokasi lawan, Malaysia, yang akan mendapat dukungan penuh dari suporternya.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar