Tim nasional (timnas) U-22 Indonesia akan melawan tuan rumah Malaysia pada partai semifinal SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Sabtu (26/8/2017).
Mengingat pertandingan berlangsung dalam format gugur, skenario adu penalti tentu terbuka lebar.
Terlebih lagi, dua duel terakhir antara Indonesia dan Malaysia pada SEA Games selalu berakhir dengan adu penalti.
Pertemuan pertama yang berujung drama "tos-tosan" terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 2011.
Dalam 120 menit, laga berakhir 1-1 diwarnai gol Asraruddin Putra Omar dan Gunawan Dwi Cahyo.
Memasuki babak adu penalti, Gunawan dan Ferdinand Sinaga mengalami kegagalan eksekusi.
Malaysia berhak menggondol emas karena hanya Ahmad Fakri Saarani yang gagal di kubu mereka.
Kegagalan itu menjadi pelajaran buat tim asuhan Rahmad Darmawan dua tahun berselang, ketika kedua tim kembali bersua di semifinal.
”Persiapan kami lebih baik tahun ini. Kami sering berlatih (mengantisipasi tendangan penalti),” ujar Meiga, kepada wartawan Kompas, Agung Setyahadi, di Naypyidaw, Myanmar.
Benar saja, Meiga mampu menepis dua penendang pertama Malaysia Thamil Arasu dan Shahrul Mohd Saad, pada babak semifinal SEA Games 2013.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar