(Baca juga: Demi Lindungi Pemain, Ketegasan Pelatih Timnas U-19 Malaysia Layak Dapat Pujian)
Sebab, jumlah pertandingan terbatas, begitu juga dengan pesertanya sehingga pembinaan pun tidak maksimal.
“Dulu, ada kompetisi U-21, tetapi itu saja masih kurang. Karena pesertanya dibatasi hanya klub di level tertinggi saja. Pertandingan juga terbatas. Dalam satu musim, kemungkinan hanya 12 kali bermain untuk satu tim,” kata RD.
“Itu sebenarnya lebih cenderung bisa disebut sebagai turnamen, bukan kompetisi. Idealnya, satu klub bisa bertanding minimal 24 kali,” tuturnya.
(Baca juga: 5 Pemain Liga Super Malaysia yang Layak Diburu Klub-klub Indonesia untuk Musim 2018)
Kompetisi di level U-19 dan U-21, menurut RD mutlak harus semakin digiatkan.
Sebab, pada usia tersebut seorang pemain mulai bertransformasi menuju level profesional, bahkan terkadang juga pada usia yang jauh lebih muda.
“Mereka baru mengerti tentang reading the game dan pengayaan taktik saat di klub dan itu tentu saja ada sebuah missing link karena kompetisi usia muda kurang,” ucapnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar