Jumat, 20 Januari 2017, Luis Milla Aspas diperkenalkan sebagai pelatih timnas senior dan timnas U-23 Indonesia dalam acara peresmian di kantor PSSI di Grand Rubina, Kuningan, Jakarta.
Ada dua hal yang ditekankan Luis Milla dalam kesempatan pertama berbicara kepada wartawan Indonesia ketika itu, yakni proses dan kerja keras.
"Tujuan saya adalah memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Target ini baru bisa dicapai lewat proses dan cara yang dirumuskan dengan baik," tutur eks gelandang Barcelona dan Real Madrid tersebut.
"Bila bekerja keras dan giat, kita boleh yakin bisa meraih target tertinggi dengan cara ini," kata Milla.
(Baca Juga: Update Ranking FIFA Januari 2018 - Indonesia Merangkak Naik, Semakin Jauh Tinggalkan Malaysia)
Kini, tepat setahun kini sudah berlalu, bagaimana rapor kinerja Luis Milla?
BolaSport.com mencoba merangkum sejumlah catatan sebagai berikut:
1. Gangguan Sejak Awal
Tantangan besar sudah langsung dihadapi Milla sejak awal kepelatihannya. Salah satunya ketika timnas U-23 batal tampil di Islamic Solidarity Games (ISG).
Milla dan staf kepelatihan timnas pun terpaksa mengubah kembali pola latihan yang sudah dirancang jauh hari.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolasSport.com/Reuter.com |
Komentar