Milla juga sukses memoles anak muda milik Mitra Kukar, Septian David Maulana, sebagai playmaker baru yang berposisi di belakang striker tunggal.
Adalah rampungnya naturalisasi Ilija Spasojevic yang menyempurnakan kepingan timnas ideal Milla.
Spaso merupakan jawaban pencarian Milla, yang sebelumnya telah mencoba sejumlah nama, mulai dari Ahmad Nur Hardianto, Marinus Wanewar, Boaz Solossa, Lerby Eliandry, hingga Ezra Walian.
6. Hasil Kontra Perkembangan
Total 22 laga sudah dilalui Luis Milla sebagai pelatih timnas senior dan timnas U-23 Indonesia. Hasilnya tak bisa dibilang buruk, kendati juga tak cukup untuk disebut memuaskan.
Dari total 22 laga, cuma 10 di antaranya yang ditutup dengan kemenangan alias hanya 45 persen. Milla memenangi 5 dari total 11 laga bersama timnas U-23 Indonesia, juga 5 dari 11 pertandingan internasional di level senior.
(Baca Juga: Februari 2018, Timnas U-23 dan U-19 Gelar TC Bersama)
Satu hal yang memuaskan adalah bahwa timnas asuhan Milla cukup produktif dengan total 35 gol, di mana 19 di antaranya diciptakan di bawah bendera timnas U-23 Indonesia.
Masalahnya, Milla dituntut dengan hasil dan hal ini sudah dua kali gagal dipenuhinya. Momen pertama adalah kegagalan di Kualifikasi Piala AFC U-23 2018 di mana Indonesia cuma finis di peringkat ketiga Grup H.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolasSport.com/Reuter.com |
Komentar