2. Porsi latihan yang kurang ideal
Selain itu, Pelatih berusia 55 tahun ini mengakui, para pemainnya tak mendapatkan porsi latihan yang semestinya.
Mereka tertinggal jauh dari pesepak bola seusianya yang telah mendapat porsi latihan secara reguler dan rutin setiap hari.
(Baca Juga: Berbekal Banyak Pemain Muda, Indra Sjafri Sebut Tim Ini Bakal Menggebrak di Liga 1 2018)
"Kami berharap para pemain timnas U-23 Singapura tidak melewatkan waktu latihan. Di kelompok usia 19-23 tahun, mereka mendapat delapan sampai sembilan sesi latihan setiap pekannya. Sesi latihan kami tak mendekati angka tersebut," jelasnya.
3. Kemampuan, kecepatan, skill dan pengalaman menjadi pembeda
Fandi Ahmad mengakui, terdapat jarak yang begitu besar antara kemampuan para pemain Indonesia dengan pemain Singapura.
Ia menilai, para pemain timnas U-23 Indonesia memiliki kecepatan, kemampuan, skill dan pengalaman yang tak dimiliki skuat Young Lions.
Kekalahan Telak dari Indonesia Paksa Pelatih Singapura Bongkar Masalah Sepak Bola Terbesar di Negaranya https://t.co/b8ycRDZg7W
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 22, 2018
"Timnas U-23 Indonesia memang lebih baik dari kami, mereka memiliki banyak pemain dengan kemampuan, kecepatan dan kekuatan yang lebih baik," kata Fandi Ahmad, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Federasi Sepak Bola Singapura, fas.org.sg.
Menurut Fandi Ahmad, perbedaan kemampuan mencolok antara kedua tim tercermin lewat gol ketiga yang dicetak Febri Hariyadi dan kawan-kawan.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | fas.org.sg |
Komentar