Ilija Spasojevic sempat mengangkat optimisme suporter Indonesia kala resmi menjadi WNI.
Gagal mencetak gol di debut berseragam timnas kontra Timnas U-23 Suriah, eks penyerang Bhayangkara FC ini juga langsung menunjukkan keganasannya dengan torehan 2 gol ke gawang Guyana.
Spaso juga mencetak sebiji gol lagi ke gawang Mongolia di ajang Aceh Tsunami Cup. Namun, torehan demi torehan itu terjadi di tahun 2017.
Pintu Timnas Tertutup untuk Stefano Lilipaly!! https://t.co/8bFPFkgatq
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 4, 2018
Selepas Tahun Baru, tak ada lagi gol yang bisa diciptakan oleh penyerang Bali United ini bersama Timnas U-23 Indonesia.
Sepanjang merumput 100 menit, Spaso melepas 22 operan (14 sukses), menciptakan 2 peluang, 14 kali berduel di udara (57 persen sukses), dan cuma melepas 3 tembakan.
Rapor: 6
Main: 4
Menit: 243
Bukan tanpa alasan bila Lerby Eliandry menjadi sasaran kritik terbesar suporter Indonesia.
Setiap kali ia bermain, Garuda Muda seolah hanya tampil dengan 10 orang. Berkali-kali bomber milik Borneo FC ini teralienasi dari rekan-rekan setimnya di lapangan.
Lerby memperburuk keadaan dengan ketidakmampuannya mencari ruang kosong. Sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Labbola, penyerang 26 tahun ini tercatat melepas 51 operan (40 tepat).
(Baca Juga: Statistik Ini Perlihatkan Beto Lebih Nyetel di Timnas U-23 Dibanding Lerby)
Keterasingan Lerby terlihat betul pada sepasang laga melawan Timnas U-23 Thailand ketika ia hanya menerima 7 operan dari rekan-rekannya. Pada laga tersebut, ia juga cuma bisa melepas 6 operan kendati 5 di antaranya sukses.
Catatan hanya 1 tembakan dalam 4 laga berkostum Timnas U-23 Indonesia sepanjang 2018 turut memperburuk rapor Lerby.
Rapor: 4,5
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar