Evan tampil sejak sepak mula laga melawan Bahrain di PSSI Anniversary Cup. Selebihnya, pemain asal Surabaya tersebut cuma bermain 19 menit melawan Korea Utara dan 8 menit di laga kontra Uzbekistan.
Itu pun dengan catatan bahwa Evan dimainkan di belakang striker saat menghadapi Bahrain, bukan pada posisi aslinya di pos gelandang bertahan ganda dalam skema 4-2-3-1.
Evan ketika itu terlihat betul tidak nyaman bermain pada posisi barunya dan gagal menjadi sumber kreativitas Garuda Muda.
(Baca Juga: Statistik Perlihatkan Evan Dimas Belum Nyaman pada Posisi Baru di Belakang Striker Bersama Timnas Indonesia)
Milla belakangan lebih memercayai Zulfiandi, yang punya atribut defensif lebih oke dibanding Evan, sebagai pendamping M. Hargianto untuk memutus serangan lawan.
Hal ini boleh jadi disiapkan karena Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di Asian Games. Milla juga sudah memberi sinyal soal gaya bermain tim besutannya di Asian Games nanti.
"Kami tidak bisa memakai konsep yang sama melawan tim kuat dan lemah. Kalau bermain dengan tim level tinggi, kami berusaha agar mereka tidak nyaman. Tetapi bila bertemu tim di bawah, pemain akan bersemangat untuk menyerang," kata Milla.
Harry Kane Sejajar dengan Dua Legenda Inggris https://t.co/3bdpT7IZ1q
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 25, 2018
Zulfiandi, dengan kemampuan yang lebih baik dibanding Evan dalam memotong operan lawan dan melancarkan tekel, tentu akan lebih bisa membuat lawan tidak nyaman.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Zulfiandi cuma 2 kali tidak menjadi starter dalam laga internasional Timnas U-23 Indonesia sepanjang 2018.
Milla menurunkan Hanif Sjahbandi pada laga kontra Thailand di Stadion Pakansari, lalu mencoba Nelson Alom di partai pamungkas kontra Korea Selatan.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar