Hanya, ini pula yang menjadi masalah mengingat lini belakang Garuda Muda seperti tak mendapat bantuan memadai dari lini tengah.
Total 18 sapuan dilakukan oleh kuartet I Putu Gede Juni Antara (3 clearances), Ricky Fajrin (8), Hansamu Yama (5), serta Rezaldi Hehanussa (2) saat menghadapi Taiwan.
Jumlah sapuan itu mengalami peningkatan dari rataan di laga persahabatan internasional yang dilakoni timnas U-23 Indonesia sepanjang 2018.
Sebagaimana data yang didapat BolaSport.com dari Labbola, para bek yang dipasang Luis Milla dalam 7 duel internasional tahun ini 'cuma' melakukan 121 sapuan (15,1 per pertandingan).
Lonjakan level kerepotan yang dialami bek timnas U-23 Indonesia saat menghadapi Taiwan bisa jadi berhubungan dengan performa gelandang yang diturunkan oleh Milla, khususnya Zulfiandi.
Anak muda milik klub Sriwijaya FC yang disebut terakhir ini kurang memperlihatkan kontribusi defensif dengan tak pernah melakukan tekel kontra Taiwan.
RD Ingin Penyerang Mitra Kukar Sepadan dengan Kemampuan Pemain asal Spanyol Ini https://t.co/nbbjo6xePd
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 14, 2018
Catatan seperti ini agak mengherankan mengingat Zulfiandi punya rataan 4,6 tekel per pertandingan (total 37) saat dimainkan dalam laga persahabatan internasional pada 2018.
Rata-rata 2,5 tekel per partai yang dilakukan Zulfiandi sukses mematahkan serangan lawan.
(Baca Juga: Jadi Pahlawan, Kiper Ernando dan Mochammad Supriadi Awalnya Cuma Berstatus Tambahan di Timnas U-16 Indonesia)
Menariknya, justru Evan Dimas yang lebih berperan dalam sisi defensif dengan torehan empat tekel (3 sukses).
Menghadapi Palestina di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi (15/8/2018), Milla harus memastikan lini tengahnya lebih rajin memberikan otot tambahan bagi lini pertahanan.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar