Sebagaimana dilansir BolaSport.com dari footballpalestine.com, Sandouqa awalnya tak berniat memakai jasa pemain senior di Asian Games.
(Baca Juga: Hati-hati, Andritany! Palestina Lepas Tembakan Tiap 2 Menit 40 Detik)
Performa ciamik tim asuhannya saat mencapai perempat final Piala Asia U-23 2018 menjadi dasar pemikiran hal tersebut.
Tetapi, penolakan Platanias FC, klub kasta kedua Liga Yunani, melepas bek Saado Abdel Salam mengubah rencana sang pelatih.
Sandouqa pun memanggil Bahdari untuk memperkuat lini belakang tim asuhannya. Dua pilar senior lainnya juga sama-sama berstatus sebagai pemain darurat.
Hamadi ternyata dipanggil belakangan setelah sang pelatih tak kunjung yakin memberi status kiper utama kepada dua anak muda Naim Abuaker serta Ramzi Fakhouri.
Adapun Maraaba masuk skuat akhir setelah pemain senior yang sebelumnya dipanggil oleh Sandouqa, yakni Walid Abu Dan, tak bisa meninggalkan wilayah Gaza.
Logo Asian Games 2018 Bisa Digunakan jika Bukan untuk Kepentingan Komersial https://t.co/wYCSmmGUX5
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 15 Agustus 2018
(Baca Juga: Jadi Pilar Dominasi Serangan, Febri Hariyadi dan Rezaldi Hehanussa Hapus Rivalitas Klub di Timnas U-23 Indonesia)
Hal ini jelas berbanding terbalik dengan pilar-pilar senior di kubu timnas U-23 Indonesia.
Andritany sejak awal sudah diperkirakan bakal menjadi kiper nomor satu di timnas U-23 Indonesia. Stefano Lilipaly dan Beto juga sudah diprediksi masuk tim saat menerima panggilan mengikuti pemusatan latihan tahap akhir di Bali.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, footballpalestine.com |
Komentar