Daya sengat sektor kanan timnas U-23 Indonesia juga bertambah berkat keberanian Saddil menggiring bola menusuk ke kotak penalti.
Sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Labbola, Saddil melakukan 4 dribel kendati cuma satu yang berhasil melewati lawan.
Bagaimana dengan Irfan? Pemain milik klub Persebaya ini cuma melakukan 1 dribel dan itu pun gagal.
Efek Saddil kembali terlihat di pertandingan kedua timnas U-23 Indonesia melawan Palestina, Rabu (15/8/2018). Kali ini, ia bermain sedikit lebih lama, tepatnya selama 38 menit dan lagi-lagi masuk menggantikan Irfan.
Final pertama yang dilalui Zidane sebagai juru taktik Madrid adalah pada 2016 juga melawan Atletico Madrid tetapi di ajang berbeda yakni Liga Champions. https://t.co/FFQr7YBLX7
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 16 Agustus 2018
Pemain yang disebut terakhir ini memang terlihat mengalami kesulitan luar biasa pada laga yang berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga tersebut.
Irfan beberapa kali tak kuasa meladeni benturan dan permainan fisikal bek kiri Palestina bernomor punggung 2, Ahmed Qatmish. Bahkan sebelum ditarik pada menit ke-52, Irfan beberapa kali terlihat meringis sambil memegangi rusuk kanannya.
Adapun Saddil akhirnya tercatat melakukan 28 operan hingga laga berakhir. Bandingkan dengan Irfan yang cuma melepas 20 umpan.
Saddil melakukan 2 dribel dengan satu di antaranya sukses melewati lawan, sementara Irfan tak pernah mencoba menggocek lawan.
Nilai lebih Saddil juga terlihat pada kemampuannya memindahkan bola. Berkali-kali ia mengirim bola jauh ke sisi kiri saat wilayah yang ditempatinya penuh sesak dengan pemain lawan.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar