Mantan asisten pelatih T-Team FA itu lebih senang tinggal satu lantai karena bisa mengontrol skuatnya.
Sementara di Hotel Zuri, ia dan pemainnya tidak tidur dalam satu lantai.
Hal itu yang membuat Satia Bagdja kesulitan untuk melihat aktivitas skuat Garuda Pertiwi.
“Hotelnya yang siapkan dari INASGOC, tidak mungkin kami yang mencari karena hotel di sekitaran sini juga penuh,” kata Satia Bagdja.
“Saya sebenarnya tidak mau pindah karena sulit untuk mengontrol pemain,” ucapnya menambahkan.
Satia Bagdja juga bingung mengapa timnya yang dipindahkan dari wisma atlet.
Padahal seharusnya pihak panitia menyiapkan hotel untuk tim-tim yang baru tiba.
Tentu saja ini menjadi sangat mengganggu bagi timnas sepak bola putri Indonesia.
Sebab, timnas sepak bola putri Indonesia akan bertemu dengan timnas sepak bola putri Taiwan pada Minggu (19/8/2018).
“Katanya dianggap penuh, semestinya yang baru datang yang masuk hotel, jangan kami yang diusir,” kata Satia Bagdja.
“Ya kami dirugikan karena harus mengontrol dan sekarang beda lantai jadi sulit mengontrolnya. Kalau di sana kan cuma satu lantai saja,” tutup Satia Bagdja.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar