"Pemain muda harus mendapat menit bermain konsisten di level internasional. Jika perlu mereka juga harus sering berlatih dengan pemain senior," kata Ong Kim Swee, pelatih timnas Malaysia U-23.
(Baca Juga: Sepak Bola Asian Games 2018 - Modal Berharga Tim Garuda, Ketajaman Timnas U-23 Indonesia 2X Lipat UEA)
"Banyak dari pemain kami yang sudah bermain bersama sejak 2017. Kami selalu memanggil mereka saat uji coba dan menanamkan sistem permainan kami," tutur dia melanjutkan.
Pun demikian dengan Indonesia, Straits Times juga menyebut Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah mengembangkan pemain di level usia dini dengan baik.
Pada November 2017, PSSI memang telah menerbitkan buku filosofi sepak bola Indonesia yang berkiblat pada sepak bola Eropa dan Amerika Selatan.
Hasilnya, pada Maret 2018 timnas U-16 Indonesia memenangi Genesis Cup di Jepang.
(Baca Juga: Media Italia Sarankan Jose Mourinho Kembali ke Mantan Klub)
Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak stok pelatih yang baru mendapatkan lisensi kepelatihan dan siap terjun dengan ide-ide baru.
"Kami punya 388 pelatih bersertifikasi dan itu bisa meningkat 10 kali lipat pada tahun-tahun yang akan datang," kata Endri Erawan, manajer timnas Indonesia.
"Mulai tahun ini, kami juga memiliki lima kompetisi usia muda sejak level U-13 hingga U-19. Kami percaya kompetisi yang bagus akan melahirkan pemain dan hasil yang hebat," ujar Erawan lagi.
Kiprah tim asal Asia Tenggara di fase gugur Asian Games 2018 akan dimulai pada Kamis (23/8/2018) dengan mempertandingkan partai Vietnam vs Bahrain.
Sementara Indonesia dan Malaysia baru berlaga pada Jumat (24/8/2018) melawan Uni Emirat Arab dan Jepang.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | straitstimes.com |
Komentar