Wasit Shaun Robert Evans yang memimpin jalannya pertandingan timnas U-23 Indonesia vs timnas U-23 Uni Emirat Arab mendapat kecaman.
Laga timnas U-23 Indonesia vs timnas U-23 Uni Emirat Arab berlangsung secara sengit.
Partai tersebut harus ditentukan lewat babak adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Dua gol Indonesia dicetak oleh Alberto Goncalves (52') dan Stefano Lilipaly (90+4).
Sementara dua gol UEA dilesatkan oleh Zayed Alameri dari titik penalti (20' dan 65').
Wasit Shaun Robert Evans yang memimpin jalannya pertandingan tersebut mendapat sorotan selepas pertandingan.
Pasalnya, pengadil asal Australia itu dinilai membuat keputusan-keputusan yang kontroversial.
Bahkan, pelatih timnas U-23 Indonesia Luis Milla menyebut Evans tak layak memimpin partai sebesar Asian Games.
"Dia tidak punya hati dan tak bisa menghargai para pemain muda yang bekerja keras. Dia tak punya kapasitas untuk laga sebesar ini," kata Milla selepas pertandingan.
(Baca Juga: Tak Hanya Lolos ke Perempat Final, Timnas U-23 Vietnam juga Pertahankan Prestasi Gemilang di Asian Games 2018)
Berikut BolaSport.com telah merangkum 5 keputusan kontroversial Shaun Evans di laga Indonesia vs Uni Emirat Arab:
1. Penalti kedua UEA minim kontak
Timnas UEA mendapat hadiah tendangan penalti kedua pada menit ke-62.
Kapten timnas Indonesia, Hansamu Yama, dinilai melakukan pelanggaran kepada Shaheen Aldarniki di kotak terlarang.
Namun dalam tayangan ulang, kontak yang terjadi antara Hansamu dengan Shaheen tak cukup vital.
Eksekusi Zayed Alameri dari titik penalti menembus jala gawang Indonesia dan membuat skor menjadi 2-1 untuk keunggulan UEA.
2. Kartu kuning kepada Hansamu Yama
Hansamu Yama mendapat kartu kuning dari Shaun Evans pada menit ke-33.
Akan tetapi, kartu kuning untuk kapten timnas U-23 Indonesia itu didapat hanya karena melakukan protes.
Sementara itu, Evans justru membiarkan pelanggaran Aldhanhani Khaled kepada Stefano Lilipaly.
Dalam tayangan ulang, insiden tersebut berlangsung cukup keras dan berpotensi sebagai pelanggaran.
3. Pelanggaran yang bisa berujung kartu merah untuk pemain UEA
Saat pertandingan memasuki babak tambahan, Indonesia mendapat peluang untuk melakukan serangan balik.
Namun, laju winger Indonesia, Ilham Udin, diadang oleh Abdalla Ghanim dengan keras.
Evans memang menilai kejadian tersebut sebagai pelanggaran dan menghadiahi kartu kuning untuk Ghanim. Akan tetapi dengan kerasnya tekel kepada Ilham, Ghanim bisa mendapat kartu merah.
Maklum, Ghanim juga merupakan pemain terakhir dalam pertahanan UEA kala itu.
4. Kartu kuning terlambat untuk kiper Uni Emirat Arab
Sepanjang pertandingan, kiper Uni Emirat Arab, Mohammed Alshamsi, melakukan berbagai provokasi kepada pemain Indonesia.
Selain itu, Alshamsi juga mengulur-ulur waktu ketika mendapat kesempatan tendangan gawang.
Evans tak menggubris aksi kiper 21 tahun itu hingga waktu normal 2x45 menit berakhir.
Baru pada menit 103 Evans menghadiahi Alshamsi dengan kartu kuning atas aksi serupa.
(Baca Juga: Akun Instagramnya Diserang Netizen Indonesia, Kiper UEA Malah Unggah Foto Ini)
5. Pengusiran Bima Sakti
Asisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti, diusir oleh Evans pada akhir babak kedua.
Penyebabnya, Bima dinilai berlebihan dalam merayakan gol Stefano Lilipaly pada menit 90+4.
Bima membanting botol minum sebagai ekspresi kegembiraan setelah Lilipaly mencetak gol penyeimbang keadaan.
Karena hal tersebut, legenda sepak bola Indonesia itu diusir oleh Evans ke tribune penonton.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar