Timnas Indonesia memenangi laga persahabatan internasional kontra Mauritius dengan skor 1-0 pada Selasa (11/9/2018). Berikut adalah 5 hal menarik dari laga di Stadion Wibawa Mukti tersebut.
1. Penguasaan bola menjadi name of the game untuk timnas Indonesia
Timnas Indonesia menguasai 67 persen penguasaan bola walau pun melawan timnas Mauritius yang terletak di posisi 155 peringkat dunia, lebih tinggi dari tempat duduk Merah Putih (164).
Tren ini sama dengan yang dicatatkan timnas di bawah Luis Milla dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan catatan Labbola, di Asian Games, Indonesia mencatatkan rataan 61,9 persen walau mereka menghadapi dua tim kuat, Palestina serta Uni Emirat Arab.
Hal ini peningkatan signifikan dari timnas di bawah Alfred Riedl di mana mereka mencatatkan 41,2 persen penguasaan bola pada Piala AFF 2016.
2. Soliditas pertahanan terus berlanjut
Timnas Indonesia senior mencatatkan clean sheet kelima mereka dari 12 laga terakhir yang mereka lalui bersama Luis Milla. Pertahanan tangguh ini juga jadi ciri khas timnas U-23 di mana mereka mencatatkan 12 clean sheet dari 23 laga.
Pada laga kontra Mauritius, mereka membatasi lawan ke hanya tiga tembakan tepat sasaran berbanding tujuh dari timnas Indonesia.
Hansamu Yama Pranata kembali menjadi tembok kokoh di lini belakang dengan catatan 6 intersep, 7 clearance, 5 sundulan sukses, dan 4 tackle sukses kontra Mauritius.
3. Gol dari lini kedua kembali vital
Gol Evan Dimas Darmono satu menit sebelum waktu normal berakhir menunjukkan kegigihan pasukan Merah Putih.
Sekali lagi, timnas terselamatkan oleh gol yang datang dari lini kedua.
Hanya dua nama striker murni yang masuk dalam lima besar daftar pencetak gol terbanyak timnas di era Luis Milla.
(Baca Juga: Lionel Messi Masih Dapat Hak Eksklusif di Timnas Argentina)
Ia adalah Alberto Goncalves (4 gol) dan Ilija Spasojevic (3).
Top scorer timnas senior dan u-23 dalam dua tahun terakhir adalah Septian David Maulana (9) disusul Stefano Lilipaly (4) dan beberapa nama selain Spaso yaitu Osvaldo Haay, Gavin Kwan Adsit, dan Muhammad Hargianto yang juga mencetak 3 gol.
4. Sektor gelandang tengah timnas aman untuk beberapa tahun ke depan
Seperti yang telah mereka pertontonkan di Asian Games 2018, Evan Dimas dan Zulfiandi terlihat saling melengkapi satu sama lain dengan sangat baik.
Zulfiandi sukses mencatatkan 100 persen operan bola selama menjadi tandem Evan di lapangan tengah sebelum ditarik keluar pada setengah jam laga.
Pemain kelahiran 1995 tersebut pun tampak terus percaya diri dengan penampilannya kala berbalut seragam Merah Putih semenjak Asian Games.
Kedua pemain berusia 23 tahun tersebut tampak punya masa depan cerah bersama timnas Indonesia.
5. Timnas kembali suka gol menit-menit akhir
Gol Evan Dimas memberi timnas Indonesia kemenangan penting di laga FIFA matchday ini.
Kengototan Evan cs serupa dengan apa yang dipertunjukkan timnas senior di bawah asuhan Alfred Riedl pada 2014 dan 2016.
Dari 25 laga di bawah Riedl ketika itu, timnas mencatatkan 10 gol pada 15 menit terakhir pertandingan persahabatan dan Piala AFF.
(Baca juga: Japan Open 2018 - Kalah dari HS Prannoy, Jonatan Christie Gagal Jumpai Anthony Ginting pada Babak Ke-2)
Catatan ini sejatinya mengerut pada 10 laga saat timnas senior ditangani Luis Milla di mana mayoritas gol mereka dicatatkan antara menit ke-15 dan ke-45 (10 gol).
Di bawah Milla, timnas Indonesia hanya mencatatkan 2 gol pada 15 menit akhir laga.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar