Seberapa kuat potensi Timnas U-16 Indonesia melaju sampai ke final Piala Asia (AFC Cup) U-16 2018?
Masih ada dua fase lagi yang harus dilalui Timnas U-16 Indonesia untuk tiba di puncak turnamen junior Asia itu.
Kini para pemain Timnas U-16 Indonesia menghitung jari menanti perempat final Piala Asia U-16 2018.
Anak-anak binaan Fakhri Husaini itu akan menghadapi Timnas U-16 Australia, Senin (1/10/2018) pukul 15.30 WIB, di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Bagaimana peluang tim berjuluk Garuda Asia itu?
BACA JUGA
(3 Catatan Ini Buktikan Timnas U-16 Indonesia Kalah Telak dari Australia Jelang Babak Perempat Final)
(Timnas U-16 Indonesia Pantas Dapat Ucapan Terima Kasih dari India)
(Timnas U-16 Indonesia Lebih Buruk dari Malaysia dan Thailand dalam Hal Ini)
Ketika sudah sampai di fase sistem gugur (knockout), peluang semua tim untuk melaju ke jenjang berikutnya sebenarnya hampir sama.
Apalagi, mulai perempat final ini hingga final nanti ada bagian peruntungan yang menentukan pemenang.
Berdasarkan peraturan yang dikutip BolaSport.com dari Regulasi Piala Asia U-16 2018 Pasal 12.1 dan 12.2, dalam fase knockout tidak ada perpanjangan waktu (extra time) jika kedua tim bermain imbang dalam 2x45 menit.
Pemenang akan ditentukan melalui adu penalti.
Akan tetapi, berdasarkan statistik yang ada, Timnas U-16 Indonesia tergolong underdog untuk sampai ke final.
Mari kita lihat statistik masing-masing tim yang harus dilewati Indonesia untuk sampai ke final.
Timnas U-16 Indonesia baru enam kali tampil di Piala Asia U-16.
Prestasi terbaiknya adalah urutan keempat pada Piala Asia U-16 1990.
Indonesia dikalahkan Uni Emirat Arab 2-0 dalam semifinal sebelum kembali ditekuk 5-0 oleh China dalam perebutan peringkat ketiga.
Australia juga baru enam kali tampil di Piala Asia U-16.
Namun, Australia sudah dua kali melaju ke semifinal tahun 2010 dan 2014.
BACA JUGA
(4 Alasan Menarik Bidadari Tribun Intan Saumadina Rajin Nyetadion)
(Enggan Dibilang Pacaran, Begini Pengakuan Denira Wiraguna soal Hubungannya dengan Kevin Sanjaya)
Pada Piala Asia U-16 2010, langkah Australia ke final dijegal Uzbekistan dengan skor 2-1.
Pada Piala Asia U-16 2014, langkah tim berjuluk Joeys itu dihentikan Korea Utara lewat adu penalti 4-1 setelah bermain 1-1 hingga 90 menit.
Dalam undian pembagian grup 26 April 2018, Australia ditempatkan di pot lebih baik dari Indonesia, yakni Pot 3.
Jika mampu menaklukkan Australia, Bagus Kahfi dkk akan bersua pemenang laga antara Timnas U-16 Jepang dan Timnas U-16 Oman di semifinal.
Jepang dan Oman jauh lebih diunggulkan dari Indonesia dalam pengundian grup.
Jepang dan Oman sudah menorehkan tintas emas di lembaran sejarah Piala Asia U-16.
Jepang juara Piala Asia U-16 dua kali tahun 1994 dan 2006 dalam 15 kali penampilannya.
Piala Asia U-16 1994 masih memakai regulasi lama, yakni tak ada perempat final setelah penyisihan grup, tapi langsung ke semifinal dan memakai sistem perpanjangan waktu.
Kala itu, Jepang menang 4-3 atas Oman lewat perpanjangan waktu di semifinal dan menekuk Qatar 1-0 di final, juga melalui perpanjangan waktu.
Tahun 2006 masih menerapkan perpanjangan waktu.
Tim besutan Yoshiro Moriyama itu menekuk Korea Utara 4-2 di final melalui perpanjangan waktu.
Oman juga sudah dua kali juara Piala Asia U-16, yaitu tahun 1996 dan 2000, dalam 10 kali penampilannya.
Oman juara Piala Asia U-16 1996 setelah menekuk tuan rumah Thailand 1-0 di final.
Pada Piala Asia U-16 2000, Oman juara usai membungkam Iran 1-0 di final.
Tantangan Juara
Itulah catatan statistik tim-tim yang harus dihadapi Indonesia untuk sampai ke final.
Sekarang, bagaimana peluang Garuda Asia untuk juara?
Jika Indonesia melaju ke final, maka yang menjadi lawannya adalah salah satu dari Korea Utara, Tajikistan, Korea Selatan, atau India.
Berdasarkan statistik, mudah ditebak bahwa Korea Utara akan menang atas Tajikistan dan Korea Selatan diprediksi membungkam India.
Nah, salah satu dari Korea itulah yang akan tampil di final.
Korea Utara juara Piala Asia U-16 dua kali tahun 2010 dan 2014.
Pada 2010 Korea Utara mengalahkan tuan rumah Uzbekistan 2-0 di final.
Sedangkan pada 2014 Korea Utara mempermalukan Korea Selatan 2-1 di final.
Korea Selatan juga juara Piala Asia U-16 dua kali tahun 1986 dan 2002.
Tahun 1986 Korea Selatan merebut gelar juara dengan kerja keras melalui kemenangan adu penalti 5-4 setelah bermain 0-0 kontra Qatar.
Korea Selatan juga dipaksa kerja keras di final Piala Asia U-16 2002 oleh Yaman dengan kemenangan adu penalti 4-3 setelah bermain 1-1 dalam waktu normal.
Jadi, tantangan juara bagi Timnas U-16 Indonesia sangat berat, namun sangat memotivasi.
Seluruh rakyat Indonesia berharap, lolos ke semifinal sebagai syarat bisa bermain di Piala Dunia U-17 2019 di Peru tak menjadi antiklimaks dalam penampilan Bagus Kahfi dkk.
Bisa bermain di Piala Dunia U-17 2019 adalah bonus yang datang dengan sendirinya.
Destinasi akhir Garuda Asia adalah juara Piala Asia U-16 untuk pertama kali.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar