Namun kalau Piala AFF memang beda. Soalnya melawan negara lain. Cara main lawan seperti Singapura atau Timor Leste berbeda. Pokoknya, berbeda.
Suasana pertandingan itu berbeda, Turnamen juga sangat cepat karena hanya 4 kali main.
Jadi, kami tidak boleh melakukan kesalahan pada setiap laga. Kalau di klub, musim masih panjang. Masih bisa kalah atau draw dan kami masih ada kesempatan untuk membalas.
Sekarang di turnamen ini, kami tidak ada waktu untuk kalah atau draw.
Jadi, kami harus berpikir bahwa setiap laga adalah final. Saya selalu berhara tampil maksimal setiap bermain untuk timnas. Saya menganggap juga setiap laga adalah final.
Di klub juga saya berpikir seperti itu. Tidak ada tim kecil atau tim besar. Motivasi saya selalu tinggi.
Dari dulu saya seperti ini, setiap laga adalah final. Di klub dan timnas, saya selalu punya motovasi yang sama.
Sekarang, kami harus fokus seperti tampil di final saat tampil dalam 4 pertandingan nanti. Saya harapkan mereka juga berpikir sama seperti saya.
7. Apakah Anda pernah berdiskusi dengan pelatih Bima Sakti? Apa yang dia harapkan dari Anda?
Ya dia tidak terlalu menekan saya. Dia hanya minta kepada saya sebagai pemain yang paling tua agar saya kasih motivasi dan beri contoh kepada pemain muda.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar