"Jika negara lain sudah jauh memikirkan peran sport science atau inovasi metode latihan untuk peningkatan prestasi,"
"Tetapi kita masih tetap sibuk diskusi tentang fair play, respek, definisi offside hingga kinerja wasit," tulis Fakhri dikutip BolaSport.com pada Rabu (6/11/2018).
(Baca juga: AFC Sampaikan Pujian Kepada Timnas U-19 Indonesia, Dinilai Kualitas Eropa dan Sempurna!)
FULL TIME: @PSSleman 1-0 @MaduraFC_.
81' Choirul Rifan (OG)
PSS Sleman raih poin penuh di Stadion Maguwoharjo.#Liga2Indonesia pic.twitter.com/CgFsFGm7yY
— Liga 2 2018 (@Liga2Match) November 6, 2018
Bahkan, ia juga mempertegas bahwa kejadian pada laga PSS versus Madura FC tidak memerlukan teknologi untuk membuktikan posisi offside.
"Untuk situasi seperti ini tidak perlulah menggunakan VAR (Video Video Assistant Reeferees)," tulis Fakhri pada caption unggahan tersebut.
VAR merupakan inovasi baru di dunia sepak bola berupa video yang membantu wasit dalam menentukan keputusan di lapangan.
Pertandingan tersebut memang dipenuhi dengan kejadian-kejadian unik mulai dari pergantian wasit hingga proses gol yang penuh tanda tanya.
PSS yang bertindak sebagai tuan rumah pun begitu diuntungkan dengan hasil pertandingan tersebut.
Skuat Elang Jawa mampu memetik tiga poin pertama dan naik ke peringkat kedua klasemen Grup B delapan besar Liga 2 2018.
(Baca juga: Persib Bandung Paling Perkasa pada Pekan Ke-29 Liga 1 2018, Ini Alasannya)
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | instagram.com/coachfakhri |
Komentar