Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Hal yang Kita Pelajari dari Indonesia Vs Singapura - Miskin Taktik hingga Sayap Patah

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Jumat, 9 November 2018 | 21:29 WIB
Dukungan suporter timnas Indonesia pada laga kontra timnas Singapura dalam laga pertama Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Nasional, Kalang, Singapura, Jumat (9/11/2018).
MOCH HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM
Dukungan suporter timnas Indonesia pada laga kontra timnas Singapura dalam laga pertama Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Nasional, Kalang, Singapura, Jumat (9/11/2018).

Setidaknya ada lima hal yang bisa kita pelajari dari laga timnas Indonesia melawan Singapura pada Piala AFF 2018.

Timnas Indonesia mengawali langkah di Piala AFF 2018 dengan bertandang ke kandang Singapura, Jumat (9/11/2018).

Pada laga timnas Indonesia kontra Singapura ini, laga berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan tuan rumah.

Setidaknya ada lima hal yang bisa kita pelajari dari laga Indonesia melawan Singapura.

(Baca Juga: Dilema Eden Hazard, Nostradamus, dan Impian Real Madrid)

Mulai dari matinya sayap-sayap Indonesia, tak ada taktik cadangan, hingga emosi yang masih belum terkontrol.

BolaSport.com coba merangkum lima hal tersebut:

1. Sayap-sayap Tak Bisa Terbang


Febri Hariyadi saat membela timnas Indonesia melawan timnas Mauritius pada laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Selasa (11/9/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Sayap adalah kekuatan utama timnas Indonesia saat ini, hal yang benar-benar tak berkembang saat melawan Singapura.

Singapura dengan sigap memberikan tekanan langsung saat Indonesia memulai serangan lewat bek sayap dan pemain sayap yang membuat Indonesia seperti kehilangan arah.

Hal ini terlihat dari presentase umpan sukses sayap Indonesia yang bisa dibilang buruk.

Mulai dari Putu Gede (79%), Rizky Pora (65%), Febri (60%), Irfan Jaya (80%), hingga Riko SImanjuntak (74%) tak bisa benar-benar mengembangkan permainan mereka.

2. Mesin Tak Berjalan


Selebrasi gelandang timnas Indonesia, Evan Dimas, seusai membobol gawang Mauritius dalam laga persahabatan di Stadion Wibawa Muklti, Selasa (11/9/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Saat sistem permainan dari sayap tak berjalan, lini tengah Indonesia harusnya jadi motor penggerak tim dan memulai dari lini tengah.

Akan tetapi hal itu tak berjalan karena taktik Singapura yang menumpuk pemain di lini tengah.

Jarak antar lini timnas Indonesia jadi sangat jauh dan sulit mengembangkan permainan.

Meski memiliki pengausaan bola yang lebih tinggi dari tuan rumah, 62 persen berbanding 38 persen, hal itu tak mencerminkan bagaimana Indonesia kesulitan membangun serangan.

Evan Dimas dan Zulfiandi serta Stefano Lilipay tak bisa berkutik dengan penjagaan ekstra ketat dari para pemain Singapura.

3. Mental Perlu Diasah


Kapten tim nasional U-23 Indonesia, Hansamu Yama, berdiskusi dengan wasit Shaun Evans dalam pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018). ( HERKA YANIS/TABLOID BOLA )

Para pemain Indonesia tampak grogi, terutama saat awal-awal laga.

Hal yang sebenarnya wajar mengingat mereka berlaga di kandang lawan.

Akan tetapi hal ini kemudian membuat para pemain tak tenang ketika menguasai bola.

Bek Indonesia lebih sering membuang bola secara langsung yang kemudian bisa diambil kembali oleh pemain Singapura.

Mental bertanding timnas Indonesia yang sebagian besar berisi pemain muda sepertinya masih perlu diasah di kandang lawan.

Baca Juga:

4. Miskin Taktik


Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti berbicara kepada pers setelah sesi latihan, Senin (5/11/2018).(MOCH HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Sudah lama Indonesia bermain dengan formasi 4-2-3-1 ala Luis Milla.

Hal ini seperti sudah menjadi pakem, yang justru kemudian bisa dipelajari oleh lawan.

Dalam pertandingan lawan Singapura, pelatih Bima Sakti sama sekali tak mengubah hal tersebut hingga akhir laga.

Hal ini terjadi entah karena Bima tak berani atau memang Indonesia tak punya rencana B.

Dua pergantian dilakukan sama sekali tak mengubah taktik dan satu pergantian dilakukan karena cedera.

5. Emosi Belum Terkendali


I Putu Gede Juni Antara saat menerima wawancara BolaSport di Coffee Shop Kemenpora, Jakarta pada Kamis (06/09/2018).(TRI MEILINA/BOLASPORT.COM)

Seperti sudah menjadi kebiasaan melihat para pemain timnas Indonesia terpancing emosi di menit-menit akhir laga ketika posisi tertinggal.

Hal ini juga kembali terlihat saat kontra Singapura.

Kartu merah yang diterima Putu Gede seperti hanya jadi sedikit gambaran mengenai emosi timnas Indonesia yang belum terkendali.

Pelatih Bima Sakti dan tim sepertinya harus segera membenahi hal ini andai tak ingin hal tersebut etrus terjadi dalam jangka waktu yang lama.

(Baca juga: 5 Incaran Barcelona untuk Gantikan Luis Suarez)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apakah timnas Indonesia akan mampu mengalahkan Thailand di Piala AFF 2018 nanti? #pialaaff #pialaaff2018 #timnasindonesia #timnasthailand #affcup2018

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Thoriq Az Zuhri Yunus
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Link Live Streaming Timnas Wanita Indonesia Vs Malaysia - Derbi Nusantara di ASEAN Cup Women 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136