"Isu yang berkembang ada pihak yang masuk ke locker room saat tengah main. Kemudian dikatakan orang itu menemui beberapa pemain, memberikan instruksi untuk mengalah," kata Ridwan, memulai perbincangan dengan Tribun Jateng.
(Baca juga: Miljan Radovic, Si Pemilik Buku 'Selangkah Lebih Maju' Jadi Pelatih Anyar Persib)
"Saya tegaskan saat itu ruang ganti sangat steril," ujarnya menambahkan, kutip BolaSport.com dari sumber yang sama.
Pria yang kini menjabat sebagai pelatih PSIS Semarang U-19 itu menggambarkan dengan rinci keadaan waktu itu.
(Baca juga: Bursa Transfer Liga 1 - Belum Ada Kejelasan Nasib, Kapten Persebaya Akui Dilirik Klub Lain)
PSSI Beberkan Alasan Mudahnya Mafia Bola Kangkangi Kompetisi Kasta Bawah https://t.co/ejjuQx8TCc
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 20, 2018
(Baca juga: Ucapan Selamat Datang untuk Jose Mourinho dari Klub Liga Super China)
Tiada seorang pun yang dapat menembus ruang ganti kecuali para pemain, pelatih, dan ofisial tim.
Bahkan, masih menurut Ridwan, sekaliber Nurdin Halid yang notabene pada waktu itu menjadi orang nomor satu di persepakbolaan Indonesia saja tak punya akses ke dalam sana.
(Baca juga: Pesepak Bola Terbaik Korea 2018 Adalah Pemain yang Sangat Bersinar di Indonesia)
Sebab, pelatih timnas Indonesia saat itu, Alfred Riedl menjaga betul para pemain dari hal-hal di luar pertandingan dari pihak luar.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | jateng.tribunnews.com |
Komentar