Salah satu pemain timnas Indonesia pada Piala AFF 2010, M Ridwan punya dua alasan yang melemahkan tudingan pengaturan skor ke mereka.
Muhammad Ridwan yang kala itu menjadi pilar andalan Alfred Riedl sepanjang gelaran Piala AFF 2010 turut buka suara.
Ridwan membantah skuat Garuda kala itu terlibat pengaturan skor.
(Baca juga: Liga Thailand Jadi Pilihan Karier Baru Bek Tangguh Uzbekistan yang Hanya Kerasan Empat Bulan di China)
Isu lama itu memang kembali menguap ke udara sejak Rabu (19/12/2018) malam.
Pemicunya, Manajer timnas Indonesia kala itu, Andi Darussalam Tabusalla mengutarakan kegelisahannya dalam acara gelar wicara bertajuk "Mata Najwa".
(Baca juga: Pesepak Bola Terbaik Korea 2018 Adalah Pemain yang Sangat Bersinar di Indonesia)
Baca Juga:
- Pernyataan Hamka Hamzah pada 2015 Bisa Jadi Jalan Menguak Dugaan Pengaturan Skor Final Piala AFF 2010
- Pengaturan Skor Jugalah yang Jadi Alasan Utama Hamka Hamzah Tak Kerasan di Liga Malaysia
- Komdis dan Kepolisian Siap Proses 2 Nama Exco PSSI yang Diduga Terseret dalam Pusaran Mafia Bola
Eks pemain Persib Bandung itu punya dua alasan kuat yang dapat melemahkan tudingan itu.
Alasan pertama sekaligus yang utama, Ridwan berpendapat tak mungkin rekan-rekannya tega menggadaikan harga diri bangsa dengan sejumlah materi.
(Baca juga: Ucapan Selamat Datang untuk Jose Mourinho dari Klub Liga Super China)
"Alasannya, pertama kami sudah ada di final. Selangkah lagi kami juara, ada pertaruhan harga diri di situ," ujar Ridwan, kutip BolaSport.com dari Tribun Jateng.
Pria yang kini menjabat sebagai Pelatih PSIS Semarang U-19 itu melanjutkan penuturannya.
(Baca juga: Alasan Timnas Malaysia 'Dilarang' Mimpi ke Piala Dunia, Walau Rajin Menaturalisasi Pemain Asing)
(Baca juga: Bursa Transfer Liga 1 - Belum Ada Kejelasan Nasib, Kapten Persebaya Akui Dilirik Klub Lain)
Alasan yang tak kalah pentingnya adalah skuat timnas kala itu, terutama dirinya tak akan sudi memberikan contoh buruk kepada generasi penerusnya.
Apalagi, Ridwan amat menjaga betul keluarganya dari rezeki yang didapatkan dari cara-cara yang tidak baik.
(Baca juga: Tampil Bagus di Indonesia, Pemain Muda Ini Jadi Properti Panas pada Bursa Transfer Liga Malaysia)
"Yang kedua, kami punya anak cucu nantinya, jadi kami harus jadi contoh dan cerita yang baik untuk mereka," kata Ridwan.
"Kami mencari nafkah di sepak bola. Tidak mungkin kami menafkahi, memberikan uang haram kepada keluarga," ucapnya menambahkan.
(Baca juga: Pada Piala Indonesia 2018, Persebaya Surabaya Mungkin Tak Segarang di Liga 1)
PSSI Beberkan Alasan Mudahnya Mafia Bola Kangkangi Kompetisi Kasta Bawah https://t.co/ejjuQx8TCc
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 20, 2018
Lagi pula, masih menurut Ridwan, Alfred Riedl merupakan salah satu pelatih yang punya asas disiplin yang tinggi.
Jadi, amat kecil kemungkinannya bagi para pemain kala itu berhubungan dengan pihak-pihak luar untuk melancarkan praktik-praktik kotor.
(Baca juga: Miljan Radovic, Si Pemilik Buku 'Selangkah Lebih Maju' Jadi Pelatih Anyar Persib)
"Saat itu, wartawan saja sangat susah mendapatkan akses. Apalagi orang-orang lain yang tidak ada kaitannya dengan sepak bola," tutur Ridwan.
"Waktu itu, Alfred Riedl memberikan proteksi yang sangat ketat kepada kami. Jadwal makan, jadwal keluar, jadwal turun dari hotel pun dihitung sama dia karena euforianya tinggi sekali waktu itu," tuturnya mengakhiri.
(Baca juga: Keangkeran Kandang Persela Lamongan Akan Terus Berlanjut di Piala Indonesia 2018)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kasus Pengaturan Skor Final Piala AFF 2010, M Ridwan PSIS Bantah Tudingan Rekannya Terlibat.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | jateng.tribunnews.com |
Komentar