Berbagai ajang musim 2018 telah diikuti timnas Indonesia dari beberapa kelompok usia hingga senior.
Mulai dari timnas U-16 Indonesia didikan Fakhri Husaini sampai timnas senior di bawah komando Luis Milla berlanjut ke racikan Bima Sakti.
Tercatat ada tujuh perhelatan yang telah diikuti timnas Indonesia sepanjang 2018.
Dari timnas U-16 Indonesia, timnas U-19 Indonesia, timnas U-23 Indonesia, hingga timnas senior.
Hanya dalam perjalanannya, skuat timnas usia muda lebih menjanjikan dalam perolehan prestasi.
Berbanding terbalik dengan skuat senior. Tim yang digawangi pemain-pemain Liga 1 justru lesu.
Baca Juga:
- Daftar Pemain Negara ASEAN di Liga Thailand, Indonesia Hanya Satu Nama
- Satu Lagi, Winger Timnas Indonesia Dibidik Klub Luar Negeri
- Evan Dimas ke Barito Putera, Hansamu Yama Terombang-ambing
Dalam tajuk "Kaleidoskop Timnas Indonesia 2018", berikut rangkuman BolaSport.com ihwal perjalanan timnas Indonesia:
- PSSI Anniversary Cup 2018 (27 April-3 Mei)
PSSI menggelar turnamen mini dengan sistem klasemen yang diadakan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Diwakili oleh timnas U-23 Indonesia, skuat yang berada di bawah komando Luis Milla belum mampu berbuat banyak.
Timnas U-23 Indonesia finis di posisi tiga klasemen akhir dengan statistik buruk tanpa kemenangan dalam tiga laga.
Timnas Bahrain sukses menggondol trofi dalam ajang ini. Sementara posisi kedua dihuni Uzbekistan yang mengoleksi tiga angka.
- Piala AFF U-19 2018 (1-14 Juli)
Dihelat di Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Gelora Joko Samudro Gresik, timnas U-19 Indonesia tampil kurang meyakinkan setelah hanya meraih peringkat ketiga.
Anak asuh Indra Sjafri takluk di babak semifinal dari Malaysia lewat babak adu penalti 3-2 setelah bermain imbang 1-1 pada waktu normal.
Seusai menyingkirkan Garuda Nusantara, nasib apik justru didapat timnas U-19 Malaysia dengan menyabet gelar juara.
Timnas U-19 Malaysia pun berpesta di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo atas kemenangan di laga final kontra Myanmar.
- Piala AFF U-16 2018 (29 Juli-11 Agustus)
Lagi-lagi Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah. Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Gelora Joko Samudro Gresik kembali dipilih menjadi markas turnamen.
Pada gelaran Piala AFF 2016 lah satu-satunya prestasi manis timnas Indonesia ditorehkan.
Timnas U-16 Indonesia didikan Fakhri Husaini sukses menyabet gelar juara pasca-menumbangkan Thailand.
Gelar itu membuat tim yang dijuluki Garuda Asia melambung tinggi hingga disorot banyak kalangan.
Nama-nama potensi muda bermunculan. Sebut saja Mochammad Supriadi, Andre Oktaviansyah, sampai Bagus Kahfi.
- Asian Games 2018 (18 Agustus-2 September)
Harapan publik sepak bola Tanah Air sempat diserahkan kepada skuat timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018.
Tampil sebagai tuan rumah, timnas U-23 Indonesia tampil mengilap pada babak grup dengan menjadi pemuncak klasemen.
Performa gemilang pada babak grup ditampilkan anak asuh Luis Milla Aspas tak berlanjut ke fase gugur.
Perjuangan Stefano Lilipaly dan kolega tersingkir pada babak 16 besar setelah tumbang dari Uni Emirat Arab.
Harapan serta target menembus empat besar pun pupus. Namun meski begitu kedalaman skuat timnas U-23 Indonesia diyakini bakal berujung cerah.
- Piala Asia U-16 2018 (20 September-7 Oktober)
Tampil mengesankan di Piala AFF 2018 dengan titel juara tak membuat timnas U-16 Indonesia digdaya di Piala Asia.
Andre Oktaviansyah dan kawan-kawan sempat menyajikan permainan impresif sejauh babak grup.
Tiga lawan di fase grup, India, Iran, dan Vietnam sukses mereka hempaskan.
Anak didik Fakhri Husaini pun lolos ke babak delapan besar dengan status juara grup.
Namun fase gugur lagi-lagi menjadi penghambat laju skuat Garuda dalam memuluskan misi.
Timnas U-16 Indonesia gugur di tangan Australia dengan skor tipis 2-3 dalam drama 90 menit.
- Piala Asia U-19 2018 (18 Oktober-4 November)
Harapan publik tak begitu tinggi pada timnas U-19 Indonesia di ajang ini.
Namun melihat performa fase grup, keyakinan publik pada Garuda Nusantara untuk meraih prestasi tinggi meningkat.
Sentuhan magis Todd Rivaldo Ferre, agresivitas Saddil Ramdani, ketajaman Witan Sulaeman adalah kunci.
Namun terlepas dari itu, daya juang skuat Garuda Nusantara secara keseluruhan adalah poin plus.
Nahas, lagi-lagi fase gugur menjadi batu sandungan. Padahal di babak penyisihan performa Egy Maulana dkk cukup menjanjikan.
Kekuatan timnas U-19 Jepang menghambat laju Timnas U-19 Indonesia. Anak didik Indra Sjafri takluk dua gol tanpa balas dari tim Negeri Sakura.
- Piala AFF 2018 (8 November-15 December)
Piala AFF 2018 adalah satu-satunya perhelatan yang diikuti timnas senior pada tahun ini.
Gengsi dalam ajang dua tahunan muncul sejak beberapa bulan sebelum turnamen dilangsungkan.
Harapan publik sempat meninggi meski pada akhirnya surut.
Dipilihnya Bima Sakti sebagai nakhoda skuat Garuda adalah alasan menyusutnya asa itu sendiri.
Belum lagi persiapan mepet yang dilakukan timnas Indonesia, tepatnya pada Kamis (1/11/2018).
Sementara perhelatan dimulai pada 8 November. Itu berarti timnas hanya memiliki beberapa hari saja untuk memadu kekuatan.
Imbasnya pun terlihat jelas. Timnas Indonesia terombang-ambing pada fase grup.
Empat laga yang dimainkan, skuat Garuda hanya mengoleksi empat angka dari satu kemenangan, satu seri, dan dua kekalahan.
Perjuangan timnas Indonesia terhenti di babak grup. Capaian ini jauh dari harapan publik.
Tahun 2018 pun berujung pahit. Target juara Piala AFF 2018 sebatas ucapan belaka.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar