“Tetapi, ada salah satu pihak yang suruh saya stay di Jogja untuk ke timnas U-23. DC United kemudian mengira saya indisipliner dan hilanglah tawaran kontrak setahun itu,” sambungnya.
Diakui oleh Syamsir, setelah momen tersebut, kariernya menurun drastis.
Ia sempat bergabung dengan Sriwijaya FC, tetapi kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.
“Itu luar biasa sekali, saya tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika bertahan di DC United satu tahun lagi. Bisa saja saja masih bertahan di sana,” tambahnya.
Dari kejadian tersebut, Syamsir bisa belajar tentang banyak hal.
Eks pemain CS Vise dan Penarol ini meminta publik tidak menghakimi seorang pemain jika bersinar di level usia muda, kemudian meredup di tingkat senior.
“Jadi saya tidak akan menyalahkan pemain ketika kariernya turun. Saya merasakan sendiri bahwa di sepak bola Indonesia, banyak pihak yang tidak pure hatinya untuk sepak bola,” ujar pemain berusia 25 tahun ini.
"Buat apa ada spanduk fair play besar-besar karena bapak-bapak yang di atas sana tidak benar-benar memahami apa arti fair play sebenarnya,” pungkas dia.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar