Menurutnya, sistem verifikasi yang diberlakukan bagi peserta Piala Soeratin berlangsung sangat ketat dan cermat.
"Hanya satu tim saja yang melakukan pencurian umur. Kasus tersebut berarti bukan kesalahan sistem dalam proses verifikasi data. Sebagus apapun sistem yang digunakan kalau celahnya ditemukan pasti akan dimanfaatkan,” kata Efraim kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Masih Muda dan Cantik, Gadis Ini Digadang-gadang Akan Menjadi Bintang F1 Masa Depan)
"Justru kejadian ini bukan mencoreng kompetisi ini (Piala Soeratin). Ditemukannya kecurangan justru menyelamatkan ajang tersebut karena kemurnian pembinaan bisa ditegakan. Itu berarti PSSI tegas bahwa Piala Soeratin memegang teguh proses pembinaan yang baik,” sambungnya.
Ada hikmah yang dapat diraih dari kejadian tersebut, setidaknya kasus itu jadi evaluasi bagi PSSI untuk memperbaiki kompetisi ini.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar