Ketua Panpel Aceh Solidarty Games Cup 2017 (ASGC), Zaini Yusuf, memberikan sebuah alasannya mengapa menyelenggarakan turnamen tersebut pada 2-6 Desember mendatang di Stadion Harapan Bangsa, Aceh.
Salah satu alasannya itu ingin kembali membangkitkan sepak bola di Aceh yang dinilai Zaini sedang tidak bergairah.
Dalam ajang tersebut empat negara secara resmi akan bertanding, yakni timnas Indonesia, Mongolia, Krygyztan, dan Brunei Darussalam.
Dari empat negara tersebut, hanya timnas Indonesia yang akan diwakilkan oleh pemain-pemain U-23 dan tiga penggawa senior sebagai persiapan Asian Games 2018.
Di Aceh hanya ada dua klub yang bermain di kompetisi Liga 2 2017, yakni Persiraja Banda Aceh, dan PSBL Langsa.
Sisanya ada beberapa klub yang bermain di Liga 3 dan tidak ada satupun di kompetisi teratas Liga 1.
Zaini juga mengatakan terima kasih kepada PSSI yang sudah memberikan dukungan penuh agar ASGC 2017 berjalan lancar.
Dikatakan olehnya, saat ini persiapan panpel sudah mencapai 90 persen.
"Turnamen ini menjadi momentum kebangkitan sepak bola Aceh. Dulu kami pernah berjaya dan redup kembali. Dengan turnamen ini kami mencoba kembali agar Aceh bisa mencapai kejayaan," kata Zaini di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/11/2017).
Zaini juga melanjutkan dengan bergulirnya turnamen itu bisa menjadi sebuah pandangan baru bahwa Aceh merupakan provinsi yang tidak lagi identik dengan kerusuhan.
Ia menjamin Aceh saat ini sudah menjadi kota yang aman dan tentram.
"Pemerintah Kota Aceh menyampaikan bahwa Aceh kota yang aman untuk negeri ini. Memang Aceh sangat lama dalam terlibat konflik dan informasi ini sudah terdengar sampai luar negeri. Dan saat ini Aceh man untuk dikunjungi," kata Zaini.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar