Persoalan ini bukan hanya beban federasi, namun juga harus dipikul bersama-sama, baik klub atau pun persatuan negeri (semacam asosiasi provinsi).
Karena, masalah tersebut diakuinya bisa merusak industri sepak bola Malaysia.
(Baca Juga: Ricky Fajirin Beberkan Modal Utama Jalani Jadwal Padat Bersama Bali United)
"Pemain seperti ini dibentuk karena sistem. Ini juga menjadi tugas pasukan negeri dan klub untuk mengetahui dan mengawalnya."
"Inilah masalah sepak bola kita. Kita 'tidur' sejak 10 tahun lalu saat Thailand sudah memulai langkah untuk berbenah," tuturnya.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BHarian.com |
Komentar