"Saya kembali ke Aceh pada Jumat (24/12/2004). Lalu, Sabtu sore bertemu Irwansyah. Ya, Minggu pagi terjadi tsunami," ucap Akhyar, sambil berusaha menahan air mata.
"Kami hanya mengobrol seperti biasa. Tidak ada firasat apa-apa atau hal-hal tidak biasa dari Irwansyah," tutur juru taktik yang 13 tahun lalu itu berkostum Persijatim Solo FC.
Tidak disangka, perjumpaan tersebut menjadi pertemuan terakhir Akhyar dan Irwansyah.
Aset terbaik Bumi Serambi Mekkah hilang diterjang tsunami, Minggu (26/12/2004).
"Rumah Irwansyah berada di dekat Pantai Ulee Lheu, lokasi terparah akibat dampak tsunami. Tidak ada akses untuk lari menyelamatkan diri," ujar Akhyar.
Tersemat julukan Gajah Aceh untuk sang one-club man, Irwansyah.
Pria kelahiran Banda Aceh pada Mei 1975 itu memilih setia bersama Persiraja hingga akhir hayatnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |