Demi menghormati Soekarno, nama kompleks olahraga dan stadion itu dinamai dengan nama Gelora (Gelanggang Olahraga) Bung Karno.
Namun saat Soekarno lengser dan berganti ke penguasa orde baru, nama stadion tersebut diganti menjadi Stadion Utama Senayan.
Nama stadion kembali menjadi GBK pada tahun 2001 atas andil presiden Indonesia saat itu, Abdurrahman Wahid, melalui Surat Keputusan Presiden No 7/2001.
Sepanjang sejarahnya, Stadion GBK menjadi saksi pertandingan-pertandingan penting, baik skala nasional maupun internasional.
Tim sekelas Eropa seperti Liverpool dan Bayern Muenchen bahkan pernah menjajal bermain di stadion yang awalnya memiliki kapasitas 120 ribu orang itu.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Lahirnya Bomber Abadi Timnas Indonesia dari Tanah Papua)
Dalam rangka melangsungkan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Indonesia pun membenahi Stadion GBK yang dikerjakan pada 2016 hingga 2017.
Rampung pada tahun 2018, Stadion GBK yang awalnya memiliki jumlah bangku 100.000 lebih kini dikurangi menjadi 76.127.
Meski jumlah bangku dikurangi, Stadion GBK kini memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan utamanya terdapat pada penerangan dengan daya lampu sebesar 3.500 lux, sehingga menjadi salah satu stadion paling terang di dunia.
8. Nah sobat tahu stadion mana lagi yang menggunakan rumput yang sama dengan Stadion Gelora Bung Karno?#FOPSUGBK #rumputSUGBK #GeloraBungKarno #SUGBK#EngineeredbyADHI #ADHIKarya #EdisiProyekGBK #ASIANGames#ASIANGames2018 #ZoysiaMatrella pic.twitter.com/Yf7ISYIvEb
— ADHI (@adhikaryaID) 11 Januari 2018
Stadion GBK sendiri akan kembali dibuka pada Minggu (14/1/2018) pukul 18.30 WIB.
Pada hari itu Timnas Indonesia akan menjamu negara peserta Piala Dunia 2018 Islandia dalam laga persahabatan.
Mampukah Timnas Indonesia memberi kesan manis menggapai kemenangan di stadion lama dengan nuansa yang baru?
Sangat patut ditunggu.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar