PSMS Medan tampaknya mengambil langkah tepat dalam mendatangkan Djadjang Nurdjaman sebagai nahkoda tim.
Didatangkan PSMS pada babak 16 besar Liga 2 musim 2017, pelatih yang akrab disapa Djanur sempat kewalahan di awal kepemimpinan.
Pria asal Majalengka sempat menelan sekali kekalahan dan hasil imbang pada awal melatih PSMS di Liga 2.
Lebih-lebih, beban pelatih asal Majalengka tersebut saat itu cukup berat lantaran PSMS mengusung target promosi.
(Baca Juga: Ironi Fatkhullo Fatkhulloev, Disebut Kejutan Persela lalu 'Ditendang' Begitu Saja)
Namun, Djanur dengan segala kemampuan dan pengalamannya mampu mewujudkan ambisi PSMS untuk naik kasta.
Kini, ia tengah mengawal tim berjuluk Ayam Kinantan di ajang Piala Presiden 2018 dan sukses membuat catatan impresif.
Pria 53 tahun itu sukses membawa tim kebanggaan warga Medan menembus babak semifinal dan bersaing dengan tiga tim papan atas Liga 1.
Torehannya sukses mengalahkan catatan dua pelatih tim promosi lain, yakni Subangkit bersama PSIS Semarang dan Alfredo Vera dengan Persebaya Surabaya.
PSIS Semarang gagal melaju ke babak delapan besar setelah gugur di fase penyisihan grup.
Sementara Persebaya sukses dikandaskan langkahnya oleh anak didikan Djanur di babak 8 besar.
(Baca Juga: Duo Pahlawan Kejayaan PSMS Medan Sukses Merebut Hati Luis Milla)
Tak hanya itu, Djanur juga sukses mengungguli dua pelatih diatas dalam hal mendatangkan pemain asing.
Diketahui, saat ini tiga pemain asing PSMS semuanya bergabung dengan tim tanpa melalui tahap seleksi.
Layaknya berburu kucing dalam karung, Djanur dengan yakin mendatangkan nama-nama tersebut tanpa dilihat kualitasnya.
Sementara PSIS, tim asal Kota Semarang tersebut sejauh ini masih sibuk menyeleksi pemain asing untuk musim 2018.
Dan Persebaya, tim berjuluk Bajul Ijo baru mendaratkan dua nama asing, yang masih belum menemukan performa terbaik.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar