Bomber Persija, Marko Simic, bukan satu-satunya pemain klub Indonesia yang bisa mencetak minimal tiga gol sekaligus dalam sebuah laga Piala AFC.
Marko Simic menorehkan hattrick Macan Kemayoran menang telak 4-1 kontra Tampines Rovers, Rabu (28/2/2018).
Ketiga gol Simic itu masing-masing tercipta pada menit ke-12, ke-74, dan ke-86.
Rezaldi Hehanusa melengkapi kemenangan Persija waktu itu lewat tendangan kaki kanan dari luar kotak penalti pada menit ke-41.
(Baca Juga: Andritany adalah Titik Lemah Persija!)
Sebelum torehan Simic itu, sudah ada tiga pemain dari klub Indonesia yang menorehkan trigol di Piala AFC, yakni:
1. Anoure Obiora (Sriwijaya FC)
Pemain klub Indonesia pertama yang menorehkan minimal tiga gol dalam satu pertandingan Piala AFC tak lain Anoure Obiora.
Pemain asal Nigeria ini melakukan hal itu edisi 2010, yang merupakan musim terakhirnya memperkuat Laskar Wong Kito.
Trigol penyerang asal Nigeria ini tercipta saat menghadapi klub Maladewa, Victory SC, di Stadion Jakabaring pada 21 April 2010.
Adalah gol Obiora juga yang membuka kemenangan telak 5-0 tim asuhan Rahmad Darmawan pada laga tersebut.
Obiora mencetak gol pertama lewat sundulan yang memanfaatkan umpan silang Muhammad Nasuha pada menit ke-26.
Eks pemain PSDS Deli Serdang ini kemudian kembali menciptakan gol lewat sundulan pada menit ke-68 setelah memaksimalkan umpan silang Keith Kayamba Gumbs.
Adapun gol terakhir Obiora tercipta pada menit ke-90 lewat tendangan menyilang.
Obiora total mencetak 5 gol di Piala AFC 2010.
2. Boakay Eddie Foday (Persipura)
Ia merupakan satu-satunya pemain klub Indonesia hingga saat ini yang pernah menorehkan quinttrick alias lima gol sekaligus di Piala AFC.
Aksi gemilang itu terjadi pada babak 16 Besar saat menghadapi tim asal Myanmar, Yangon United, di Stadion Mandala pada 13 Mei 2014.
(Baca Juga: Sejarah Klub Indonesia di Piala AFC, Nyaris Semua Lolos dari Fase Grup)
Dimainkan sebagai starter karena Boaz Solossa absen akibat cedera engkel, Foday menjadi bintang dalam kemenangan telak 9-2 yang dibukukan Mutiara Hitam.
"Saya mengharapkan tim memang seperti ini, semua pemain mampu menutupi kekurangan tim ini. Di saat Boaz absen, Foday dan pemain lain muncul untuk menggantikannya," tutur pelatih Persipura, Jacksen Tiago, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Tabloid BOLA.
Ironisnya, itulah penampilan terakhir Foday bersama Persipura pada musim tersebut karena ia didepak ke Persija sepekan berselang setelah Persipura mendatangkan Robertino Pugliara.
Setiap kali mencetak gol ke gawang Yangon, raut wajah Foday ketika itu memang tak memperlihatkan kegembiraan.
Ia seperti protes dengan kebijakan Jacksen Tiago, yang kerap mencadangkannya di Liga Super Indonesia.
Musim tersebut, Foday memang jarang mendapat kesempatan karena regulasi hanya mengizinkan tiga pemain asing di daftar susunan pemain.
Jacksen pada waktu itu lebih mengutamakan Yoo Jae-hoon, Bio Paulin, dan Lim Jun-sik.
Adapun Foday cuma bermain 2 kali dengan torehan sebiji gol.
3. Robertino Pugliara (Persipura)
Robertino Pugliara didatangkan dari PSM Makassar menjelang putaran kedua Liga Super Indonesia 2014.
Ketika itu, stok suat asing Mutiara Hitam sudah diisi oleh Yoo Jae-hoon, Bio Paulin, Lim Jun-sik, dan Boakay Eddie Foday.
Pemain yang disebut terakhir pun terdepak akibat kedatangan Pugliara.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, pelatih Jacksen Tiago menyebut bahwa mobilitas dan kreativitas Pugliara lebih dibutuhkan oleh timnya.
(Baca Juga: Klub Indonesia Pencetak Gol Terbanyak di Piala AFC, Salah Satunya Tim Liga 2)
Pugliara tak butuh waktu lama untuk memperlihatkan kualitasnya, salah satunya lewat torehan hattrick di duel leg kedua perempat final Piala AFC kontra Al-Kuwait di Stadion Mandala pada 26 Agustus 2014.
Mutiara ketika itu memenangi laga dengan skor 6-1 dan lolos ke semifinal berkat keunggulan agregat 8-3.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, kompas.com, the-afc.com, Tabloid Bola |
Komentar