Asosiasi Sepak Bola China (CFA) memberlakukan aturan yang cukup kontroversial.
Mereka melarang para pemain yang memperkuat tim nasional China untuk merajah tubuhnya atau membuat tato. Aturan ini diberlakukan sebagai bagian untuk meningkatkan displin mereka.
Tidak hanya timnas, regulasi mengenai tato juga akan diberlakukan terhadap para pemain yang berlaga di Liga Super China (CSL) seperti dikutip BolaSport.com dari laporan thepapar.cn, Senin (26/3/2018).
Para pemain timnas China U-23 menyembunyikan tato mereka dengan pita saat bertanding melawan Suriah pada Sabtu (24/3/2018) dan Wales pada Kamis (22/3/2018).
Sayang, upaya mereka menutupi tato tersebut tidak mampu mengubah nasib timnas China saat harus bertekuk lutut 0-6 melawan timnas Wales U-23.
(Baca Juga: Egy Maulana Vikri dan Ujian Kesabaran Lechia Gdansk)
"Saya tidak suka model rambut dicat dan tato," kata pelatih timnas U-19 China, Jia Xiuquan.
"Bagi pemain yang ingin terpilih untuk pertandingan berikutnya harus menghapus tato dan warna rambut mereka. Mereka harus lebih berkonsentrasi pada pertandingan daripada pencitraan atau penampilan mereka," ujar pelatih berusia 55 tahun yang pernah menangani timnas China U-23 itu menambahkan.
Regulasi mengenai kemungkinan larangan tato tersebut memicu perdebatan hangat para penggemar sepak bola di dunia maya.
Sebagian besar warganet berpikir bahwa regulasi tersebut tidak harus berisi larangan yang mengarah pada sikap pribadi seseorang.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | kompas.com, antaranews.com |
Komentar