Kemudian, Etheridge berpindah-pindah klub ke Bristol Rovers, Charlton, dan Oldham.
Dalam klub-klub itu pun Etheridge sulit menembus tim inti.
Pada 2015, Etheridge dilepas setelah kontrak pendek dengan Charlton, dan berakhir tanpa klub selama beberapa waktu.
Saat itu, Etheridge mempertimbangkan untuk kembali ke Filipina dan bermain di liga lokal.
Kemudian tawaran emas datang dari klub divisi 3 Liga Inggris, Walsall FC.
Selama 2 tahun bergabung, Etheridge sukses untuk tampil rutin di tim inti Walsall.
(Baca Juga: Terlahir Indonesia, Keponakan Legenda Inter Milan Ini Bersinar di Bali United)
Penampilan apiknya, membuat Etheridge direkrut Cardiff City pada pertengahan 2017 lalu melalui free transfer.
Awalnya Etheridge hanya direkrut untuk mengggantikan Lee Camp yang tengah cedera, namun Etheridge justru tampil sangat bagus hingga membuat Cardiff City justru meminjamkan Camp setelah ia pulih.
"Neil sudah melalui perjalanan yang luar biasa. Kerja keras dan attitude Neil sangat luar biasa. Dia sudah dipinjamkan di berbagai klub kasta yang lebih rendah. Tapi ia terus menjaga fokus dan disiplin. Promosi ini merupakan puncak dari semua kerja kerasnya," ucap Assisten Pelatih Timnas Filipina, Chris Greatwich.
Pengalaman Etheridge ini jelas menjadi bahan pelajaran dan contoh baik bagi pemuda-pemuda Asia tenggara yang ingin sukses di Eropa, termasuk Egy Maulana Vikri.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | global.espn.com |
Komentar