Jelang laga leg pertama Semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2018, pelatih Home United, Aidil Sharin, menyinggung soal jadwal pertandingan Persija Jakarta di kompetisi domestik, Liga 1 musim 2018.
Aidil Sharin mempertanyakan dua pertandingan Persija Jakarta di kompetisi domestik, Liga 1, yang batal digelar.
Dua laga tersebut yakni duel klasik melawan Persib Bandung dan laga tandang Persija ke markas Perseru serui.
Terakhir kali, Persija melakoni pertandingan saat bertandang ke markas Tampines Rovers pada laga pamungkas penyisihan Grup H Piala AFC 2018.
(Baca juga: Pelatih Persib Lontarkan Tiga Sindiran untuk Tim dan Wasit Liga 1)
Pada laga yang digelar di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (24/4/2018) tersebut, skuat Macan Kemayoran sukses meraih kemenangan dengan skor 4-2.
Kemenangan tersebut sekaligus memantabkan posisi Persija di klasemen akhir Grup H Piala AFC 2018 dengan raihan 13 poin dari enam pertandingan.
Dengan hasil itu, skuat besutan Stefano Cugurra memastikan satu tiket untuk tampil di babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2018.
Terakhir kali melakoni laga tandang pada 24 April 2018 kala bersua Tampines Rovers, Persija dianggap diuntungkan pada laga melawan Home United.
Sementara itu, Home United harus melakoni jadwal padat lantaran klub berjulukan The Protectors ini menjalani tiga laga dalam tujuh hari.
(Baca juga: Striker Asing PSMS Medan Bungkam Kritik dan Peringatan Ketum PSSI)
Posisi kubu Macan Kemayoran yang lebih diuntungkan ini memaksa Aidil Sharin melontarkan kritikan.
"Persija Jakarta telah mendapatkan waktu istirahat yang lebih lama, tetapi saya tidak bisa komplain," kata Aidil, dilansir dari Straits Times.
"Kompetisi kami telah menentukan jadwal pelaksanaan pertandingan dan mereka tak bisa merubahnya. Maka, kami harus menerima hal ini. Apabila kami ingin memenangi pertandingan, kami harus menjaga fokus dan tetap kuat secara mental," lanjutnya menjelaskan.
Sebetulnya, kubu Home Unted telah melayangkan permintaan untuk menunda jadwal kompetisi Liga Primer Singapura, sama seperti yang dilakukan Persija.
Namun, permintaan ini ditolak oleh operator Liga.
(Baca juga: Persija Jakarta adalah Jalan Super Simic untuk Tampil di Liga Champions Asia 2019)
Hasilnya, The Protectors terpaksa menelan dua laga imbang secara berturut-turut, yakni saat melawan Hougang United pada Rabu (2/5/2018) dan melawan Warriors FC pada Sabtu (5/5/2018).
Kedua laga tersebut berakhir dengan skor 3-3.
Padahal pada kedua laga tersebut, sebelumnya Home United berhasil unggul dengan skor 3-1 dan 3-2.
Sindiran Pelatih Persib Bandung
Sebelumnya, Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, juga melontarkan kritikan terkait dengan perubahan jadwal laga antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung.
Laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung sedianya telah dijadwalkan pada Sabtu (28/4/2018).
(Baca Juga: Performa Menurun, Bali United Dekati Pemain Asing Mantan Incaran Persib Ini?)
Namun karena beberapa pertimbangan, laga yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ini, terpaksa mundur.
Mendengar kabar tersebut, Mario Gomez tentu merasa kaget. Ia merasa, perubahan jadwal itu tidak masuk akal.
Jika melihat aturan yang berlaku, perubahan jadwal pertandingan harusnya diberitahukan maksimal 7 hari sebelum kick-off.
Faktanya, pemberitahuan ini disampaikan H-3 pertandingan.
"Opini saya, alasan dari polisi itu tidak benar, kenapa tidak benar? Karena seharusnya pemberitahuan dilakukan 50 hari, 40 hari, 30 hari, atau 10 hari, maksimal tujuh hari sebelum pertandingan. Ini kenapa pemberitahuan dilakukan hanya tiga hari sebelum pertandingan," ujar Mario Gomez, dikutip dari Tribun Jabar.
Mario Gomez belum terima dengan keputusan PSSI dalam merubah jadwal tersebut.
Pelatih asal Argentina ini juga menegaskan bahwa ada kejanggalan dalam keputusan ini.
Selain itu, PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator seharusnya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan klub yang terlibat.
"Jadi silahkan anda memberi penilaian, karena ini memang benar. Coba saya tanya siapa ketua PSSI (plt) sekarang dan siapa pemilik Persija? Ini sangat penting, khususnya untuk bobotoh. Mungkin banyak orang yang beranggapan kami ini bodoh, kami tidak bodoh," tegasnya.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | straitstimes.com |
Komentar