”Saya langsung mengetik ikat kepala bahasa Jepangnya apa, oh ternyata nekutai kapera, lalu untuk stiker, saya cari bahasa Jepangnya, sutekka,” kata Uje kepada BolaSport.com di Stadion Pakansari.
(Baca juga: Bungkam India, Jepang Cetak Sejarah pada Hoki Putri Asian Games 2018)
“Kalau bahasa Korea ikat kepala itu, meolitti, dan untuk stiker, seutikeo,” kata pria berusia 40 tahun tersebut.
Uje mengaku kesulitan untuk berteriak dengan menggunakan bahasa Korsel dan Jepang.
(Baca juga: Sepak Bola Putri Asian Games 2018 - Korsel Menang Telak dan Pertahankan Medali Perunggu)
Tetapi usahanya itu berhasil dan didengar oleh kedua suporter tersebut untuk membeli dagangannya.
Untuk harga ikat kepala, Uje menjual Rp 10 ribu.
Sementara itu, pria yang datang dari Bandung itu menjual satu striker seharga Rp 5 ribu.
(Baca juga: Alasan Kuat Pelatih Timnas Malaysia Tak Pakai Pemain Naturalisasi Menuju Piala AFF 2018)
”Kalau untuk pembayarannya, saya tinggal menunjukkan uangnya, ini loh 10 ribu, ini loh 5 ribu,” kata Uje.
“Sejauh ini belum ramai karena suporter kedua tim masih dalam perjalanan sepertinya. Ya semoga saja bisa habis.”
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar