Bermula dari kehilangan bola yang dialami IKIP, Hadili melaju di sisi kiri untuk mengirim bola melewati kiper PGRI. Sergio menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.
Atmosfer hangat GOR Pangsuma, Pontianak, yang dipenuhi sekitar 2 ribu pendukung dari kedua kubu finalis ini sempat membuat atmosfer pertandingan juga memanas.
Wasit berulang kali mengeluarkan kartu kuning dari sakunya. Namun, kendati banyak pelanggaran, jalannya pertandingan berada dalam kendali sang pengadil.
(Baca Juga: Jelang Piala AFF 2018, Pelatih Timnas Futsal Indonesia Optimistis Bisa Capai Target)
Banyaknya pelanggaran juga menghasilkan sejumlah semipenalti. Pemain Untan, El Fiqrie, gagal memanfaatkan semipenalti pertama di menit ke-12.
Kegagalan mengeksekusi juga dialami IKIP PGRI dua menit kemudian. Eksekusi Hervi Arifebrian Ramadhani hanya mengenai mistar sebelum keluar lapangan.
Namun, IKIP bisa memperkecil ketertinggalan dari semipenalti yang diambil Yohanes Vianney Gabhe. Eksekusi sang andalan IKIP di menit ke-15 bersarang di pojok atas kiri gawang Untan.
Tensi laga meningkat lagi setelah gol pertama IKIP PGRI. Namun, kendati diwarnai protes, kedua tim tetap tampil dengan sportivitas tinggi.
IKIP PGRI meneruskan momentum dengan gol kedua pada menit ke-17.
Erza Hermawan menceploskan bola di depan gawang hasil operan dari sayap kiri.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar