”Saya setelah membela Persitara gabung PSIM Yogyakarta, sayang pada 2015 kompetisi terhenti,” ucap putra bungsu pasangan almarhum Irwan Sontany dan Reni Asmarani.
”Musim 2016, saya gabung Mitra Kukar pada saat TSC. Namun, saya jarang main karena gelandang tim itu bagus-bagus dan lebih berpengalaman,” ujarnya.
(Baca juga: Jelang Piala Asia U-19 2018, Klub Kaya Ini Kehilangan Striker Potensial Timnas U-19 Malaysia)
Untuk pengalaman main di luar Indonesia, Iner Sontany jauh sebelum berkarier di Liga Brunei 2018-2019 sudah pernah main di beberapa negara.
Menurut pemain yang kini diageni Haris Rakha itu pada usia 14 tahun main di Jepang bersama tim DKI Jakarta.
Saat itu, Tim U-14 DKI Jakarta diundang dalam turnamen junior di Negeri Sakura.
(Baca juga: Lawan Main 10 Pemain, Timnas Malaysia Kalah pada FIFA Match Day dan Ini Kata Pelatihnya)
”Saat itu, saya main bersama Ryuji Utomo dan kami cukup kompak,” ucap Iner.
Pada level pro, Iner pada 2017 juga pernah menjalani karier sebagai pemain magang untuk klub Malaysia, PKNP FC.
(Baca juga: Eks Pilar Timnas U-17 Prancis Ingin Buat Sejarah dengan Lolos ke Final Piala Malaysia 2018)
Lalu musim 2018, Iner jadi bagian klub kasta tertinggi Liga Timor Leste atau liga Futebal Amadora (LFA) Primeira, Dili Institute of Technology (DIT) FC.
”Saya main sekitar empat bulan bersama DIT FC, tetapi kami degradasi,” ujar Iner.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar