"Tim ini dibentuk sepekan sebelum Festival Filanesia. Memang mendadak," tutur sang pelatih, Supriyanto, yang mendapat pemain setelah menyeleksi 420 pemain dari keempat kabupaten di Madura.
Cari Sponsor
Walau demikian, periode persiapan ini nyatanya tak terlalu memusingkan pelatih. Terlebih bagi PSIS U-16, yang mengaku tak punya target muluk.
"Yang penting bagi saya adalah anak-anak bermain dengan gembira dan menikmati permainan. Bila mereka tidak tertekan, hasil akan mengikuti," ucap Eko.
Sang pelatih bisa jadi lebih gundah dengan ketidakpastian tim asuhannya. Sejauh ini, kewajiban memiliki tim Elite Pro Academy hanya dibebankan pada klub Liga 1.
Ini Penyebab Timnas U-19 Indonesia Tak Mampu Cetak Gol di Babak Pertama Saat Hadapi Taiwan https://t.co/PIinVMOpMy
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 19, 2018
Adapun saat ini tim senior PSIS berada di papan bawah dan belum juga lepas dari daftar kandidat degradasi.
"Kalau tim senior terdegradasi, nasib tim U-16 tergantung pada manajemen. Belum ada pembicaraan karena kami yakin PSIS bisa bertahan di Liga 1 musim depan," tutur Eko.
Kegundahan serupa boleh jadi ada di kepala Supriyanto.
"Tidak tahu juga masa depan tim Madura United U-16 ini. Tetapi, saya tidak mau berpikir terlalu jauh," ujarnya saat dihadapkan pada kemungkinan Achsanul Qosasi, pemilik Madura United, tak lagi bisa berkonsentrasi pada pembinaan sepak bola di Madura.
(Baca Juga: Wawancara Hargianto: Persija adalah Impian Anak Jakarta!)
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Tabloid Bola |
Komentar