HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA
Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, saat laga melawan timnas U-23 Laos dalam fase Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (17/8/2018).
Dalam unggahannya tersebut, Milla menyinggung soal manajemen yang buruk, pelanggaran kontrak secara konstan, dan rendahnya profesionalisme para pemangku kebijakan.
Lihat postingan ini di Instagram
Today is not an easy day for me, since I will not continue as a coach in Indonesia. A project of more than a year and a half has come to an end, where despite the poor management, constant breaking of the contract and low professionalism of the leaders, over the last ten months, I leave with the feeling of having done a good job. . Indonesia will always be my second homeland, as I appreciate how well the Town has treated my wife, my assistants and myself. I would like to thank all my Staff their support and all the hard and professional work done, especially to BIMA, BAYU, DOCTOR PAPI, SR. ENRI, SUDIR, ARMIN, ALI, MANU, IPANG and UCCI. It has been a pleasure working with all of you! . Finally, I don´t want to say goodbye without a special mention to the players, who have shown commitment, modesty and the will to improve with an excellent attitude at all times. . I will never forget You and you will always be in my heart. Remember you have a friend in Spain for whatever. THANKS Indonesia! ???????? . . . Hoy es un día triste para mí, ya que no voy a continuar como Seleccionador de Indonesia. Termina un proyecto de más de un año y medio, donde a pesar de la mala gestión, incumplimiento constante del contrato y poca profesionalidad de los dirigentes en estos últimos diez meses, me quedo con la sensación de haber hecho un buen trabajo y sintiendo que Indonesia será mi segunda casa, por cómo nos ha tratado el pueblo de Indonesia tanto a mí, como a mi mujer y a mis ayudantes. . Quería agradecer a todo mi staff la ayuda, el trabajo bien hecho y profesional empezando por BIMA, BAYU, DOCTOR PAPI, SR. ENRI, SUDIR ARMIN, ALI, MANU, IPANG y UCCI. Ha sido un enorme placer haber trabajado con vosotros. . Por último, despedirme de los verdaderos protagonistas, los jugadores, que habéis demostrado en todo momento vuestro compromiso, humildad y ganas de mejorar, con una actitud ejemplar. Nunca os olvidaré y siempre estaréis en mi corazón. En España tenéis un amigo para lo que necesitéis. . GRACIAS DE CORAZÓN Indonesia! ???????? . Sampai jumpa iagi. Terima Kasih atas dedikasi dan waktunya Selena ini.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Luis Milla (@luismillacoach) pada 21 Okt 2018 jam 7:53 PDT
Polemik terkait kontrak Milla berawal dari keputusan Exco PSSi untuk memperbarui masa baktinya setelah Asian Games 2018.
Mantan pemain Real Madrid dan FC Barcelona itu dipercaya oleh PSSI untuk menangani timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018.
(Baca juga: Si Mungil Chanathip Songkrasin Jadi Pahlawan, saat Iniesta dan Podolski Gigit Jari di Liga Jepang)
Persoalan kian pelik ketika PSSI diketahui menunggak gaji Milla.
Sang pelatih pun akhirnya memutuskan pulang ke Spanyol untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Tak pelak, pembahasan kontrak antara Milla dan PSSI tak berjalan lancar.
(Baca juga: Unggul 2-0, Johor Darul Takzim Dipaksa Seri dan Gagal ke Final Piala Malaysia 2018)
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mengharapkan Milla untuk tiba di Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2018.
Akan tetapi, PSSI akhirnya memutuskan untuk melepas Milla dan menunjuk Bima Sakti sebagai juru taktik anyar di timnas.
(Baca juga: Piala Asia U-19 - Todd Rivaldo Ferre Siap Jadi Starter Timnas U-19 Indonesia, asal..)
Komentar