"Ada mafia yang lebih besar, dari luar negeri, dia menawarkan Rp 1,5 T ke Pak Edy, tapi ditolak. Pak Edy itu bentengnya PSSI," kata Refrizal.
"Sebenarnya Pak Edy kalau mau kaya gampang saja tinggal terima suap itu, tapi dia tidak," lanjut pria 59 tahun itu.
Sebelumnya memang banyak yang memperkarakan Edy Rahamayadi sebagai Ketua Umum PSSI soal rangkap jabatan.
Selain sebagai Ketum PSSI, kini Edy Rahamayadi juga menjabat Gubernur Sumut dan Pembina PSMS Medan.
Baca Juga:
- PSS Sleman dan Noda Match Fixing di Balik Keberhasilan Promosi Liga 1
- Persib Bandung Selalu Melahirkan Talenta untuk Sepak Bola Indonesia
- Liga 1 - 5 Bomber Asing Jempolan yang Kontraknya Tuntas Akhir Musim 2018
Bahkan tuntutan Edy Rahmayadi untuk out dari jabatan Ketum PSSI hingga kini tak terelakkan.
Namun begitu, Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto mengapresiasi Edy, tetapi ia punya pandangan lain.
Kata Gatot, Edy adalah orang baik. Secara aturan ia tidak salah, tetapi menurut Gatot hanya kurang patut saja.
"Secara aturan tidak salah, kecuali menjadi ketua KONI dan menjabat jabatan publik itu yang tidak boleh."
"Tapi dalam kepatutan, alangkah indahnya kalau Pak Edy bisa fokus. PSSI itu seperti ayam kehilangan induknya. Saya kenal Pak Edy itu baik," kata Gatot.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar