Lima gol bunuh diri itu diciptakan oleh kedua tim. Gol untuk PSS diciptakan oleh pemain-pemain PSIS, yakni Fadly Manan (90) dan Koemadi (90 dan 90+3).
Sementara itu, gol PSIS dihasilkan oleh gol bunuh diri pemain PSS, Hermawan (86) dan Agus Setiawan (88).
Pada menit-menit akhir, para pemain PSS tampak berkumpul dengan hanya memainkan bola di daerah pertahanannya sendiri.
Namun, bukannya ingin mencetak gol, pemain tersebut justru "menyelamatkan" gawang lawannya dengan mengeblok bola hasil tembakan pemain PSS ke gawangnya sendiri.
Entah apa yang ada di pikirannya, para pemain PSS pun akhirnya dua kali menceploskan bola ke gawangnya sendiri. Lebih parahnya lagi, unggul dua gol justru tidak membuat para pemain PSIS senang.
Mereka lalu "membalas" aksi tersebut dengan "ikut-ikutan" melakukan gol bunuh diri pada saat pertandingan sudah memasuki menit ke-90.
Pertandingan sempat dihentikan setelah beberapa pemain PSS tiba-tiba terjatuh tanpa alasan.
Beberapa pergantian pun dilakukan karena para pemain yang terjatuh itu dianggap mengalami cedera.
"Kemenangan" PSS akhirnya ditentukan oleh gol bunuh diri pemain PSIS, Koemadi. Namun, anehnya lagi, Koemadi justru sempat terlihat seperti orang melakukan selebrasi seusai mencetak gol tersebut.
Laga tersebut terjadi karena kedua tim dikabarkan tidak mau menang untuk menghindari Borneo FC pada babak semifinal dengan alasan faktor nonteknis yang kental di sana.
Borneo FC finis di posisi kedua dengan raihan 10 poin, di bawah Martapura FC.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com, kompas.com |
Komentar