Adanya praktik pengaturan skor masih ramai diperbincangkan setelah adanya anggota exco PSSI yang terlibat hingga memutuskan mengundurkan diri.
Dilansir BolaSport.com dari sebuah platform televisi digital besutan Najwa Shihab yakni Narasi TV, diungkap bagaimana praktik pengaturan skor itu terjadi.
(Baca Juga: Seto Nurdiantoro Beberkan Nasib Cristian Gonzales di PSS Sleman untuk Hadapi Liga 1 2019)
Dalam investigasinya, manajer salah satu klub dari Liga 3 yakni Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani, mengaku telah ditipu ratusan juta oleh salah satu oknum PSSI provinsi berinisial "Miss T".
"Waktu itu 'Miss T' (Oknum PSSI provinsi) mengatakan jika ingin naik kasta (Liga 2), jika ingin lolos 8 besar, kami harus menjadi tuan rumah. Yang aneh kami ditawari tuan rumah di Magelang bukan di Banjarnegara. Setelah saya tanya biayanya 500-600 juta," ujar Lasmi.
Akhirnya sang manajer pun mengirim uang dan janji akan dikembalikan bila tidak menjadi tuan rumah.
Namun justru nasib apes yang diterima oleh Lasmi, uang yang sudah dikirim tidak kembali dan bahkan malah harus dituntut membayar Rp 99 juta lagi.
"Pertama kami kirim Rp 175 juta, kemudian katanya masih kurang Rp 50 juta dan kita tambah. Ternyata kami kalah lawan Kediri, otomatis gak lolos dan tidak jadi tuan rumah. Kami minta kembali uangnya. Dan bukanya kembali justru malah minus Rp 99 juta," tuturnya.
(Baca Juga: Esteban Vizcarra Bingung Dapat Tawaran dari Banyak Klub)
Karena hal itu, Lasmi mengaku trauma dan tidak ingin lagi masuk ke dunia sepak bola.
Ayah Lasmi, Budhi Sarwono, bahkan sampai memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi Ketua Askab PSSI Banjarnegara.
"Hal itu membuat ayah saya marah besar, dan meminta saya supaya tidak usah main di situ. Ibaratnya kalau bola Indonesia seperti ini tidak bakal maju," katanya.
Berikut video pengakuan dari manajer Persibara selengkapnya:
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar