Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Exco PSSI Terseret Kasus Dugaan Penyuapan, Baru Satu yang Jadi Tersangka

By Taufan Bara Mukti - Jumat, 28 Desember 2018 | 11:31 WIB
Johar Lin Eng, anggota Exco PSSI.
PSSI
Johar Lin Eng, anggota Exco PSSI.

Kasus dugaan penyuapan kembali menimpa Komite Eksekutif (Exco) PSSI, kali ini Johar Lin Eng telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Johar Lin Eng, ditangkap oleh anggota Polda Metro Jaya pada Kamis (27/12/2018).

Johar Lin Eng ditangkap di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 10.12 WIB setelah tiba dari Solo.

Johar ditangkap atas tuduhan penipuan serta penyuapan yang dilaporkan oleh manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani.

“Kami ada laporan polisi yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Lasmi Indrayani (Manajer Persibara). Dia melaporkan ada kegiatan-kegiatan yang dirasa tidak pas dalam kegiatan persepakbolaan, terutama dalam Liga 3 dan Liga 2 yang ada di daerah Jawa Tengah,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.

“Penangkapan hari ini, besok baru lakukan penahanan. Sudah tersangka, sudah. Sudah kami tangkap berarti tersangka ya,” kata Argo.

Baca Juga:

“Dia kena pasal penipuan dan penggelapan serta juga suap. Kena tindak pidana dan pencucian uang maka tuntutan hukumannya 5 tahun ke atas,” tutup Argo.

Kasus yang menimpa Johar Lin Eng semakin menambah daftar Exco PSSI yang terlibat skandal pengaturan skor di kasta Liga 2 dan Liga 3.

Dalam acara Mata Najwa "PSSI Bisa Apa Jilid 2", Lasmi Indaryani tak hanya menyebut nama Johar Lin Eng.

Mbah Putih, Mr.P, Miss T, semuanya diungkapkan oleh Lasmi dalam tayangan tersebut.

Namun, ada satu lagi sosok Exco PSSI yang disebut oleh Lasmi yakni Papat Yunisal.

(Baca Juga: Persib Bandung Disebut Gaet Gelandang Asal Montenegro, Bobotoh Geram)

Dituturkan Lasmi, agar prestasi Persibara menanjak, ia dibujuk oleh Miss T yang menjadi asistennya untuk memberikan kontribusi bagi PSSI Pusat.

Salah satu caranya adalah dengan menjadi manajer timnas wanita U-16 Indonesia.

Lasmi pun menggelontorkan uang Rp300-400 juta, dengan bantuan ayahnya Budhi Sarwono Bupati Banjarnegara, untuk menggelar pemusatan latihan timnas wanita di Banjarnegara.


Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani(TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI)

Awalnya Lasmi berpikiran bahwa uang tersebut digunakan untuk operasional tim, akan tetapi hitung-hitungan dilakukan oleh Miss T dan Papat Yunisal.

"Dia bilang,'Paling tidak, jika ibu mau naik kasta, harus berkontribusi terhadap PSSI Pusat salah satunya menjadi manajer Timnas'. Saya keluarkan Rp 300 juta. Uang itu untuk hotel, makan, dan sebagainya," ujar Lasmi.

"Setahu saya, itu untuk operasional semuanya, exco PSSI pusat yang menentukan nominal itu. Miss T dan Exco PSSI pusat Papat Yunisal," kata dia.

(Baca Juga: Berita Pengaturan Skor - Johar Lin Eng Ditangkap hingga Tindakan yang Diambil PSSI)

Papat Yunisal terlibat dalam struktur organisasi PSSI sebagai Ketua Komisi Sepak Bola Perempuan.

Posisi tersebut juga yang menentukan siapa yang akan jadi manajer timnas wanita Indonesia.

Papat Yunisal yang juga merupakan mantan pemain timnas Indonesia sekaligus merupakan Wakil Ketua Komisi Studi Strategis.


Hidayat (kanan) mengundurkan diri dari Eksekutif Komite (Exco) PSSI terkait isu pengaturan skor atau match-fixing yang melibatkan dirinya.(MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Sebelum mencuat nama Johar Lin Eng dan Papat Yunisal dalam kasus dugaan pengaturan skor, Hidayat sudah lebih dulu mundur dari posisi Exco PSSI.

Hidayat terlibat pengaturan skor dengan Madura FC saat berlaga di babak 8 besar Liga 2 2018.

Manajer Madura FC, Yanuar Herwanto, menceritakan di acara Mata Najwa "PSSI Bisa Apa Jilid 1" bahwa timnya ditawari bekerja sama jika mau menyetor sejumlah Rp100-150 juta.

(Baca Juga: Bek Persib Bandung Dikabarkan Gantikan Posisi Ryuji Utomo di PTT Rayong)

Atas aksinya tersebut, Hidayat pun dikenai hukuman dilarang berkecimpung di sepak bola nasional selama tiga tahun, dilarang memasuki stadion di Indonesia selama dua tahun, dan denda Rp150 juta.

Dari ketiga nama (Johar Lin Eng, Papat Yunisal, dan Hidayat), baru satu yang menjadi tersangka.

Sementara dua orang lainnya saat ini masih belum mendapat sanksi hukum dari Satgas Antimafia Bola.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Taufan Bara Mukti
Sumber : Berbagai sumber
REKOMENDASI HARI INI

Piala Presiden 2024 Ajang Talenta Tanah Air Bersinar, Siap Ditempa di Kompetisi demi Tujuan Akhir Timnas Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136