Dwi disebut oleh Lasmi menerima uang Rp15 juta dan Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Johar Lin Eng, menerima uang Rp25 juta.
Menanggapi hal tersebut, sesepuh pesepakbolaan Yogyakarta itu mengaku siap berbicara jujur sesuai fakta di hadapan para penyidik, seandainya mendapat panggilan dari pihak berwajib.
(Baca Juga: Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus)
Menurut Mbah Putih, kasus yang juga melibatkan kesebelasan Persibara Banjarnegara itu harus diungkap secara gamblang.
"Biar semua terang benderang, kasus di Banjarnegara itu bagaimana. Saya bilang punya kunci, itu kunci saya sendiri," ujar Mbah Putih.
"Saya ingin secepatnya sampaikan ke penyidik, agar kasus ini selesai. Tapi, sejauh ini, delik aduannya seperti apa juga saya tidak tahu," katanya.
Mbah Putih mengungkapkan, ia dimintai tolong oleh Johar Lin Eng, ketika Lasmi Indaryani dan ayahnya yang menjabat Bupati Banjarnegara, ingin bertemu dengannya.
(Baca Juga: RESMI: Satgas Anti Mafia Bola Tetapkan 3 Tersangka Skandal Pengaturan Skor)
Lebih lanjut, karena latar belakang hubungan baiknya dengan Johar, Mbah Putih mengiyakan pertemuan itu.
"Datang pun saya tidak ngomong apa-apa selain teknis, karena pertandingan pertama itu sangat jelek sekali."
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar