Tak cuma sekadar mengugurkan ambisi menjadi juara dunia Moto2, cedera itu juga sempat membuat Marquez mengalami stres dan berpikir untuk menyudahi karier balap motornya.
"Anda tahu ada waktu yang dibutuhkan untuk pulih. Dalam kasus ini (cedera mata Marquez), tidak ada yang tahu. Musim dingin 2011 yang lalu sangat sulit baginya," kata Alzamora.
(Baca juga: Valentino Rossi Ungkap Rencananya jika Musim Ini Sukses Raih Gelar Ke-10)
Pasca-melewati fase buruk dalam karier balap motornya, Marquez pun mulai memahami bahwa olahraga otomotif yang dia tekuni memiliki risiko tinggi dan apa saja bisa terjadi.
Setelah gagal meraih juara dunia pada 2011, Marquez berhasil meraih gelar juara dunia Moto2 2012.
"Sejak itu, dia tahu MotoGP adalah olahraga berisiko di mana segala sesuatu bisa terjadi. Itulah mengapa Anda harus memanfaatkan setiap saat. Ia memperlajarinya, sebuah petualangan yang tidak menanamkan ketakutan akan terjatuh," tutur Alzamora.
"Kondisi fisiknya luar biasa, tetapi Anda juga membutuhkan keberuntungan. Kedua faktor itu yang akan membuat Anda tidak terluka," kata Alzamora lagi.
Pengalaman itulah yang kemudian membuat Marquez tak lagi takut untuk terjatuh alias mengalami crash.
Musim lalu, Marquez tercatat mengalami crash sebanyak 27 kali.
Catatan itu menempatkan Marc Marquez di peringkat kedua pebalap dengan angka terjatuh terbanyak.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | paddock-gp.com |
Komentar