Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, berpendapat bahwa hukuman penalti ride through yang diterima Marc Marquez pada GP Argentina (8/4/2018) seharusnya dihapuskan.
Pada balapan seri kedua MotoGP 2018 itu, Marquez mendapat penalti ride through karena tidak start dari pitlane saat mesin motornya mati.
Setelah menjalani hukuman tersebut, Marquez yang turun ke posisi 20, langsung tampil kesetanan untuk mengambil kembali posisi terdepan.
Marc Marquez pun sukses memanfaatkan keunggulan motor Honda RC213V untuk setidaknya finis di posisi kelima.
Walaupun usahanya tersebut memakan korban setelah beberapa kali membahayakan pebalap lainnya.
(Baca Juga: Kocak! Harry Kane Diolok-olok Netizen Lagi, Kali Ini Dia Ditahbiskan sebagai Pebalap Terbaik F1 GP China)
Melihat kejadian tersebut, Kevin Schwantz berpendapat bahwa penalti ride through kontra produktif dan justru menimbulkan bahaya tersendiri.
Menurutnya, pebalap yang menerima hukuman tersebut akan terbawa suasana buruk dan semakin bernafsu untuk kembali ke posisinya semula.
"Kita mungkin tidak memerlukan ride through. Anda hanya perlu menambah 30 detik atau 1 menit ke (catatan waktu) pebalap pada akhir balapan," ujar Schwantz dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Anda tidak bisa memberi kesempatan untuk kembali ke trek kepada pebalap yang baru saja menerima sanksi. Seseorang bisa celaka ketika ada pebalap yang gelap mata di atas lintasan," kata dia menambahkan.
(Baca Juga: Race Director: Marc Marquez Sebenarnya Dapat Hukuman Ride Through Sebanyak 2 Kali, Tapi...)
Marc Marquez pada akhirnya kembali mendapat dua penalti tambahan akibat aksi ugal-ugalannya di GP Argentina.
Penalti 30 detik yang diterima pebalap Repsol Honda itu pada akhir balapan membuat posisinya turun jauh ke urutan 18.
Seri balap MotoGP berikutnya akan digelar pada akhir pekan ini, 20-22 April 2018, di Circuit of the Americas, Austin, Amerika Serikat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar