Pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, berpeluang mengulang pencapaian terbaiknya pada musim 2014.
Pada musim 2014, pebalap kelahiran Cervera, Spanyol, itu mampu menorehkan rekor sepuluh kemenangan secara beruntun.
Sepuluh kemenangan beruntun itu dimulai sejak balapan seri perdana MotoGP Qatar hingga seri ke-10, yakni MotoGP Indianapolis.
Pada seri ke-11 MotoGP Republik Ceska, Marc Marquez hanya mampu finis urutan keempat sedangkan pemenang balapan itu adalah rekan satu timnya, Dani Pedrosa.
Catatan sepuluh kemenangan beruntun dalam satu musim itu mengungguli Valentino Rossi pada musim 2002 yang meraih tujuh kemenangan beruntun.
(Baca Juga: Valentino Rossi Jelaskan Alasan Rekrut Francesco Bagnaia ke Tim Miliknya)
Pada musim 2018, Marc Marquez memiliki potensi mengulangi torehan tersebut karena motor Honda RC213V sejauh ini merupakan motor terkuat di grid.
Motor Honda RC213V tunggangan Marc Marquez mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan musim lalu, terutama soal mesin.
Hal ini sudah terlihat sejak seri perdana di Qatar, dimana Marc Marquez finis urutan kedua di belakang Andrea Dovizioso (Ducati) dengan selisih waktu 0,027 detik.
Padahal Sirkuit Internasional Losail, Qatar, selama ini merupakan sirkuit yang kurang bersahabat bagi pabrikan Honda.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar