Pebalap penguji Ducati, Casey Stoner, mengatakan bahwa Valentino Rossi adalah acuan bagi para pebalap tim asal Italia tersebut.
Seperti diketahui, Valentino Rossi pernah menjadi pebalap tim Ducati selama dua tahun, yakni 2011-2012.
Namun dalam dua tahun masa baktinya bersama Ducati, Valentino Rossi gagal memenuhi ekspektasi tinggi yang dibebankan kepadanya.
Pemegang sembilan gelar juara dunia itu hanya mampu meraih tiga kali posisi podium dalam dua tahun kebersamaannya bersama Ducati.
Menurut Casey Stoner, performa kurang memuaskan Valentino Rossi pada saat itu sering kali dijadikan alasan para pebalap Ducati saat ini tatkala tampil kurang bagus.
(Baca Juga: Pebalap Indonesia Berhasil Ukir Sejarah pada Ajang WorldSSP300 di Sirkuit Brno)
"Banyak pebalap melihat penampilan Rossi di Ducati dan kemudian berbicara 'Jika Rossi tidak berhasil, maka saya punya alasan (untuk gagal)'," kata Casey Stoner dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Namun ketika pebalap Ducati berada di depan, semua orang terguncang. Karena semua orang melihat motor Ducati mampu menang," lanjutnya.
Pada sisi lain, ketika Jorge Lorenzo bergabung dengan Ducati, pebalap Spanyol itu seringkali dibanding-bandingkan dengan Valentino Rossi.
Namun Lorenzo memiliki hasil lebih baik ketimbang Rossi usai mampu meraih kemenangan pada seri keenam MotoGP 2018 yang berlangsung di Italia, Minggu (3/6/2018).
Sementara itu, sejak era Casey Stoner berakhir pada tahun 2010, Ducati butuh waktu enam tahun untuk meraih kemenangan lagi.
Saat itu Andrea Iannone berhasil memenangkan balapan MotoGP Austria 2016 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar